Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri Guncang Afghanistan, 18 Orang Tewas

Kompas.com - 25/10/2020, 08:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber ABC

KABUL, KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di sebuah pusat pendidikan di ibu kota Afghanistan, Kabul, Sabtu (24/10/2020).

Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk pelajar remaja, dan melukai puluhan orang lain sebagaimana dilansir dari ABC News.

Ledakan bom bunuh diri tersebut terjadi di tengah pembicaraan damai yang masih berlangsung antara Taliban dengan Pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian, mengatakan penjaga keamanan telah mengidentifikasi seorang pembom yang meledakkan bom bunuh diri tersebut.

Baca juga: Orang Kedua Al Qaeda Dibunuh Pasukan Afghanistan, Masuk Daftar Teroris Paling Dicari FBI

Menurut Kementerian Kesehatan Afghanistan, sebagian besar korban adalah pelajar berusia 15 hingga 26 tahun.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan melaporkan sebanyak 57 orang terluka akibat bom tersebut.

Seorang juru bicara Taliban di Twitter membantah bertanggung jawab atas insiden berdarah tersebut.

Di sisi lain, ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri itu dalam sebuah pernyataan di Telegram namun tanpa memberikan bukti.

Baca juga: Serangan Udara di Afghanistan Menewaskan Anak-anak di Masjid yang Mengaji

Sementara itu, kelompok Al Qaeda diyakini juga masih tetap aktif di 12 profinsi di Afghanistan menurut Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Dewan Keamanan PBB juga meyakini pemimpin kelompok Al Qaeda, Aiman Al-Zawahiri, juga berbasis di negara tersebut.

Anggota keluarga korban berkumpul di rumah sakit terdekat, mencari orang-orang terkasih yang hilang akibat bom bunuh diri tersebut.

Para petugas di luar rumah sakit memboyong pasien yang terluka dengan tandu untuk diberikan perawatan.

Baca juga: 11 Wanita Afghanistan Tewas Terinjak-injak Saat Antre Urus Visa Pindah ke Pakistan

 

Baik NATO dan Pemerintah Afghanistan mengutuk bom bunuh diri yang terjadi di Kabul barat tersebut, tempat tinggal bagi banyak komunitas Syiah di Afghanistan.

Syiah telah lama dan berulang kali menjadi sasaran kelompok-kelompok teror seperti ISIS.

Bom bunuh diri juga pernah terjadi di daerah yang sama dan menargetkan pusat pendidikan pada 2018. Akibat serangan tersebut, puluhan siswa dilaporkan tewas.

Baca juga: Ledakan Bom Mobil Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan 13 Orang, 120 Orang Luka-luka

Seorang guru di dekat lokasi kejadian, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan, mengaku terkejut dengan penargetan lembaga pendidikan oleh serangan bom bunuh diri.

“Semua siswa penuh energi, termasuk keluarga miskin, dan berharap (untuk) masa depan yang lebih cerah,” ujar guru tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Taiwan Akan Singkirkan 760 Patung Pemimpin China Chiang Kai-shek

Taiwan Akan Singkirkan 760 Patung Pemimpin China Chiang Kai-shek

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com