Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Pablo Picasso Anak Seniman yang Diyakini Ibunya menjadi Orang Hebat

Kompas.com - 24/10/2020, 15:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pablo Picasso adalah salah satu seniman terbesar abad ke-20, yang terkenal dengan lukisan seperti "Guernica" dan gerakan seni Kubisme.

Pablo Picasso memiliki nama lengkap yang sangat panjang, yaitu Pablo Diego José Francisco de Paula Juan Nepomuceno María de los Remedios Cipriano de la Santísima Trinidad Martir Patricio Clito Ruíz y Picasso.

Picasso lahir di Málaga, Spanyol, dan jika masih hidup, ia akan merayakan ulang tahunnya ke-139 tahun, pada 25 Oktober.

Ibu Picasso adalah Doña Maria Picasso y Lopez. Ayahnya adalah Don José Ruiz Blasco, seorang pelukis dan guru seni.

Sedari muda Picasso sudah terlihat sebagai seorang anak yang serius dan dewasa dalam melakukan sesuatu.

Picasso muda memiliki sepasang mata hitam yang tajam dan waspada, yang sepertinya menandai bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi orang hebat.

“Ketika saya masih kecil, ibu saya berkata kepada saya, 'Jika kamu menjadi tentara, kamu akan menjadi seorang jenderal. Jika kamu menjadi seorang biarawan kamu akan menjadi paus,'” kenang Picasso saat itu seperti yang dilansir dari Biography pada 27 April 2017

"Sebaliknya, saya menjadi pelukis dan berakhir sebagai Picasso," ucapnya.

Picasso tumbuh besar dalam keluarga yang sederhana, tapi menjadi siswa yang luar biasa dalam menggambar di usia sangat muda.

Menurut cerita yang beredar, kata pertama yang diucapkan Picasso kecil adalah "piz, piz", ucapan anak kecil yang dimaksudkan untuk kata "lápiz", yang artinya pensil.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Antonie van Leeuwenhoek, Pedagang Kain yang Jadi Pakar Mikrobiologi

Kisah sekolah

Ayah Picasso mulai mengajarinya menggambar dan melukis sedari kecil. Kemudian, ketika dia masih berusia 13 tahun, tingkat keahliannya telah melampaui ayahnya.

Segera, Picasso kehilangan semua keinginan untuk melakukan tugas sekolah apa pun, dan memilih untuk menghabiskan hari-hari di sekolah dengan mencoret-coret di buku catatannya.

"Karena menjadi murid yang buruk, saya dihukum di 'calaboose' (penjara satu kamar), sel kosong dengan dinding bercat putih dan bangku untuk diduduki," kenangnya kemudian.

"Saya suka di sana, karena saya membawa serta buku sketsa dan menggambar tanpa henti...Saya bisa tinggal di sana selamanya, menggambar tanpa henti," ujar Picasso.

Pada 1895, ketika Picasso berusia 14 tahun, keluarganya pindah ke Barcelona, Spanyol, di mana dia dengan cepat mendaftar ke Sekolah Seni Rupa kota yang bergengsi.

Meskipun, biasanya sekolah itu hanya menerima beberapa siswa yang beberapa tahun lebih tua dari usia Picasso saat itu, ujian masuk Picasso sangat luar biasa, sehingga dia diberikan pengecualian dan diterima.

Namun demikian, Picasso yang merasa terkekang pada aturan dan formalitas Sekolah Seni Rupa yang ketat, mulai membolos untuk bisa menjelajahi jalanan Barcelona, membuat sketsa pemandangan kota yang dia amati.

Pada 1897, Picasso yang berusia 16 tahun pindah ke Madrid untuk menghadiri Royal Academy of San Fernando.

Namun, ia kembali menjadi frustrasi dengan fokus tunggal sekolahnya pada mata pelajaran dan teknik klasik.

Selama waktu ini, dia menulis kepada seorang teman, "Mereka terus-menerus membahas hal-hal lama yang sama, seperti Velázquez untuk melukis, Michelangelo untuk seni pahat."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com