"Mengintegrasikan iklan relatif rumit karena ini adalah produk perangkat lunak interaktif, dan karenanya butuh banyak ruang,” tambahnya.
Itulah mengapa ahli strategi kampanye berpikir 2 kali apakah upaya mendapat keuntungan di video game bisa bermanfaat atau tidak.
Baca juga: Pilpres AS 2020, Ini 9 Negara Bagian yang Bakal Jadi Kunci Kemenangan
Mantan Presiden AS Barack Obama adalah yang pertama yang menggunakan iklan dalam video game saat kampanye di pilpres AS pada 2008.
Baliho virtual potret dirinya muncul di 18 video game populer, termasuk game bola basket NBA Live 08 dan Burnout Paradise, hingga game balapan.
"Kami memiliki tim kampanye yang sangat pintar. Dan kami mendapat dana yang sangat banyak pada kampanye pilpres 2008, sehingga kami memiliki kebebasan finansial dan kapasitas untuk mencoba hal-hal seperti itu," kata van der Laar, ilmuwan komunikasi sekaligus manajer kampanye untuk Obama kala itu, kepada DW.
Namun, para pemain juga agak sensitif saat memainkan game mereka. Mereka cepat mengeluh bila penggambaran pahlawan mereka tidak sesuai ekspektasi.
Saat bermain game berlatar Abad Pertengahan Eropa, sebagian besar pemain memilih cerita tanpa karakter LGBT+ dan tanpa karakter Kulit Hitam. Mereka juga lebih suka game yang secara umum tidak politis.
Baca juga: Biden Unggul Jauh dari Trump di Polling, Jaminan Menang Pilpres AS?
Komplikasi politik terhadap konten cenderung dianggap mengganggu, sehingga pengembang game akan mengabaikannya.
"Saya tidak tahu apakah ini cara terbaik untuk melayani audiens, tetapi faktanya adalah orang yang menghabiskan banyak waktu dan uang untuk permainan video, tertarik pada pengalaman bermain game yang intensif dan tidak ingin diganggu oleh kompleksitas politik, serta bagaimana membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," kata pakar komunikasi Christoph Klimmt.
Namun, politik dan permainan video tidak berarti harus terpisah satu sama lain, menurut Klimmt.
"Potensi politik yang sangat besar dalam kombinasi canggih antara pesan politik atau sosial dengan nilai hiburan dari sebuah permainan," tutupnya dengan yakin.
Baca juga: Senator Partai Republik: Biden Berpeluang Jadi Presiden AS