Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Orang Dituntut atas Pemenggalan Guru di Perancis, Termasuk 2 Anak Sekolah

Kompas.com - 22/10/2020, 15:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Perancis akan menuntut tujuh orang atas kasus pemenggalan seorang guru sejarah pekan lalu, termasuk dua remaja yang dituduh menunjukkan dia kepada pembunuhnya.

Keterangan itu disampaikan otoritas anti-teror pada Rabu (21/10/2020) sebagaimana diwartakan AFP.

Jaksa anti-teror Jean Francois Ricard mengatakan, anak-anak berusia 14 dan 15 tahun termasuk dalam kelompok yang diberi uang 300-350 euro (Rp 5,2 juta hingga Rp 6 juta), yang ditawarkan oleh pembunuh untuk membantu menemukan guru Samuel Paty (47).

Baca juga: Pemenggal Kepala Guru di Perancis Sogok Murid hingga Rp 6 Juta Sebelum Beraksi

Keduanya menemani Abdoullakh Anzorov (18) yang berasal dari Chechnya selama lebih dari 2 jam, untuk menunggu ayah 1 anak itu.

Ricard melanjutkan, Anzorov menawarkan segepok uang ke anak-anak di sekolah Paty, untuk membantunya menemukan guru itu karena dia tidak tahu seperti apa wajah Paty.

Jaksa penuntut mengatakan, dua anak muda tertuduh itu menemani Anzorov meski sudah diberitahu bahwa pelaku akan menyerang Paty soal karikatur Nabi Muhammad.

Baca juga: Ikut Sebar Video yang Memicu Pemenggalan Guru di Perancis, Masjid Ini Minta Maaf

Korban menjadi target pembunuhan karena memperlihatkan kartun Nabi Muhammad dalam diskusi kelas kewarganegaraan, tentang kebebasan berbicara awal bulan ini.

Paty menjadi subyek kampanye ujaran kebencian online akibat materi pelajarannya. Kartun yang sama juga memicu serangan berdarah oleh pria bersenjata di kantor majalah satir Charlie Hebdo lima tahun lalu.

Sebanyak 12 orang tewas termasuk para kartunis dalam serangan itu, dan menjadi awal dari serangkaian teror yang menewaskan puluhan orang.

Baca juga: Kasus Guru Dipenggal karena Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad, Polisi Perancis Tahan 15 Orang

Presiden Perancis Emmanuel Macron akan menghadiri upacara penghormatan Paty pada Rabu malam (21/10/2020) waktu setempat.

Macron akan memberikan penghargaan sipil tertinggi Perancis yaitu Legion of Honour kepada Paty, yang diserang dalam perjalanan pulang dari sekolah tempatnya mengajar di Conflans-Sainte-Honorine di luar Paris.

Baca juga: Ketua Konferensi Imam Perancis Sebut Guru yang Dipenggal adalah Pejuang Kebebasan Berekspresi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com