Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Model sampai Jadi PSK, Pekerja Anak di Kenya Meningkat

Kompas.com - 21/10/2020, 11:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Tetapi begitu kasus virus lokal pertama dikonfirmasi, tidak ada yang menginginkan mereka di rumah mereka, kata gadis-gadis itu.

Baca juga: Seret Tersangka Pakai Sepeda Motor, 3 Polisi Kenya Ditahan

 

Sedangkan Ibu dari remaja ketiga berjualan kentang di pinggir jalan, bisnis yang bangkrut karena adanya aturan jam malam yang baru.

Sebagai anak tertua, para gadis mengatakan bahwa mereka mengambil tanggung jawab untuk membantu ibu mereka memberi makan keluarga mereka.

Gadis-gadis itu menghabiskan waktu luang mereka sebagai bagian dari grup tari populer, dan mereka dibayar untuk pertunjukan. Tetapi ketika pertemuan publik dibatasi, pendapatan itu berakhir.

“Sekarang saya bisa memberi uang 1,84 dollar AS kepada ibu saya setiap hari dan itu membantunya memberi makan (anak) yang lain,” kata salah satu gadis itu.

Di tempat lain di Nairobi, ibu tunggal bernama Florence Mumbua dan ketiga anaknya, yang berusia 7, 10 dan 12 tahun, memecahkan bebatuan di tambang di bawah terik matahari.

Baca juga: Bikin Mesin Cuci Tangan, Bocah asal Kenya Ini Raih Penghargaan Presiden

Pekerjaan itu melelahkan dan berbahaya, tetapi Mumbua yang berusia 34 tahun mengatakan dia tidak punya pilihan setelah dia kehilangan pekerjaan sebagai petugas kebersihan di sekolah swasta ketika pembatasan pandemi diberlakukan.

“Saya harus bekerja karena (anak-anak) perlu makan, namun penghasilan saya sedikit,” katanya. “Saat kami bekerja sebagai tim, kami dapat menghasilkan cukup uang untuk makan siang, sarapan, dan makan malam.”

Di Dandora, Dominic Munyoki yang berusia 15 tahun dan Mohamed Nassur yang berusia 17 tahun mengobrak-abrik tempat pembuangan akhir (TPA) terbesar di Kenya, mencari besi tua untuk dijual.

Ibu Munyoki, Martha Waringa, orangtua tunggal yang berusia 35 tahun yang juga pemulung, mengatakan gaji putranya akan membantu membayar biaya sekolah tujuh saudara kandungnya saat kelas dilanjutkan.

Demikian pula, ibu Nassur, Ann Mungai yang berusia 45 tahun, tidak melihat ada yang salah dengan putranya yang membantu kebutuhan sehari-hari keluarga.

“Ketika dia mulai bekerja, saya menyadari bahwa itu sangat membantu karena dia tidak duduk diam di rumah atau bermain video game yang tidak bermanfaat baginya,” katanya.

“Tapi ketika dia pergi bekerja, dia mendapatkan uang yang membantu kami. Dia juga bisa membeli pakaian seperti kemeja dan sepatu untuk dirinya sendiri."

Baca juga: Model Rambut Virus Corona Ini Jadi Tren di Kenya

Phillista Onyango, yang memimpin Jaringan Afrika untuk Perlindungan dan Pencegahan Pelecehan dan Penelantaran Anak yang berbasis di Kenya, mengatakan bahwa dengan ditutupnya sekolah, para orang tua di lingkungan berpenghasilan rendah lebih memilih agar anak-anak bekerja daripada tinggal di rumah.

Padahal dengan bekerja di luar sana, anak-anak itu dapat tergelincir ke dalam penyalahgunaan narkoba dan kejahatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com