Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijuluki Sparta Kecil, Bagaimana UEA Jadi Kekuatan Besar di Timur Tengah?

Kompas.com - 19/10/2020, 09:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

ABU DHABI, KOMPAS.com - Tahun 2020 sungguh menjadi tahun yang gemilang bagi Uni Emirat Arab (UEA), sebuah negara kecil yang super kaya dan berambisi besar di kawasan Teluk Persia.

Tahun ini UEA mengirim pesawat misi ke Mars. Mereka juga menyepakati perjanjian damai dengan Israel.

UEA juga dianggap cukup mampu mengatasi pandemi Covid-19. Negara yang pernah berstatus protektorat Inggris ini bahkan menyesuaikan peralatan banyak pabrik di dalam negeri dan mengirim bantuan alat pelindung diri (APD) ke Inggris.

Baca juga: Wanita Inggris Mengaku Diperkosa Menteri UEA di Vila Pulau Pribadi

UEA juga bergelut dengan Turki demi mendapatkan peran strategis saat mereka menyebarkan pengaruh ke Libia, Yaman, dan Somalia.

Jadi, jelang peringatan 50 tahun kemerdekaan UEA yang jatuh tahun depan, di mana mereka sejauh ini telah mengambil peran dalam politik global? Dan siapa yang sebenarnya berpengaruh besar dalam setiap kebijakan UEA?

Mendapat kesempatan

Suatu ketika pada Mei 1999, saat Perang Kosovo telah berkecamuk selama lebih dari satu tahun.

Saya saat itu berdiri di depan wastafel, di sebuah tenda darurat di kamp yang dijaga ketat di perbatasan Albania-Kosovo. Perkampungan darurat itu dipenuhi pengungsi asal Kosovo.

Kamp itu didirikan Bulan Sabit Merah Emirat. Lembaga itu datang membawa sekelompok juru masak, pemotong daging halal, ahli peralatan telekomunikasi, dan seorang imam.

Mereka juga mendatangkan pasukan yang bertugas berpatroli di sekeliling kamp. Orang-orang ini berkeliling di atas truk militer ringan. Kendaraan roda empat itu dilengkapi senapan mesin berat dan dirancang agar tak tampak mencolok di gurun pasir.

Sehari sebelumnya, saya terbang ke Tirana dengan menumpang helikopter Puma yang diterbangkan pilot Angkatan Udara UEA. Pesawat itu bermanuver di atas jurang terjal di kawasan timur laut Albania.

Baca juga: Penerbangan Langsung UEA-Israel Akan Disepakati dalam Waktu Dekat

UEA mendirikan kamp pengungsian bagi warga Kosovo di wilayah perbatasan Kosovo-Albania, akhir dekade 1990-an.FRANK GARDNER via BBC INDONESIA UEA mendirikan kamp pengungsian bagi warga Kosovo di wilayah perbatasan Kosovo-Albania, akhir dekade 1990-an.
Laki-laki yang sedang menggosok gigi di wastafel, di sebelah saya, bertubuh jangkung. Dia berjanggut dan berkacamata.

Saya mengenal laki-laki itu sebagai Syekh Mohammed bin Zayed, seorang lulusan Akademi Militer Kerajaan Inggris Sandhurst. Dia adalah orang yang mendorong pengembangan angkatan bersenjata UEA.

"Bisakah kita melakukan wawancara TV?" saya bertanya kepadanya. Dia tidak tertarik, tapi mengiyakan permintaan itu.

UEA, kata dia, telah menjalin kemitraan strategis dengan Perancis. Sebagai bagian dari kesepakatan pembelian 400 unit tank Leclerc Prancis, Perancis akan menempatkan satu brigade pasukan UEA "di bawah sayap mereka".

Dia berkata, Perancis akan melatih pasukan itu dan melibatkan mereka dalam operasi di Kosovo.

Baca juga: Liga Arab Yakinkan Normalisasi UEA-Israel Pasti Hentikan Aneksasi Tepi Barat

Peta lokasi Uni Emirat Arab (UEA).BBC INDONESIA Peta lokasi Uni Emirat Arab (UEA).
Untuk ukuran negara yang merdeka kurang dari 30 tahun sebelumnya, itu adalah langkah yang berani. Di sudut terpencil Balkan itu, kami berjarak lebih dari 3.200 kilometer dari Abu Dhabi.

Namun UEA jelas memiliki ambisi yang jauh melampaui garis pantai Teluk Persia.

UEA menjadi negara Arab modern pertama yang mengerahkan militernya ke Eropa untuk mendukung negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca juga: Setelah UEA dan Bahrain, Oman dan Sudan Dikabarkan akan Berdamai dengan Israel

"Sparta kecil"

Lokasi operasi mereka berikutnya adalah Afghanistan. Tidak diketahui sebagian besar penduduknya, pasukan UEA secara diam-diam beroperasi bersama NATO di negara itu, tak lama setelah kejatuhan Taliban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com