"Suatu kali, saya berada di dalam mobil saya dan saya melihatnya mengemudi sendiri, datang dari arah yang berlawanan. Tidak ada iring-iringan mobil, tidak ada sirene. Mata kami bertemu," kata Pakorn
"Saya terkejut. Saya pikir ia hanya ingin beraktivitas seperti orang lain, santai dan informal. Saya merasa ia memiliki aura di sekelilingnya, kehadirannya sangat istimewa," sambungnya.
Namun selama 10 tahun terakhir kehidupan Rama IX, ia sakit dan menghabiskan waktunya dalam keadaan dirawat di rumah sakit.
Anak muda Thailand seperti Danai jarang melihatnya di depan umum. Meski begitu, ketika raja meninggal Danai mengunggah pesan di Facebook yang menunjukkan kesedihan dan rasa terima kasihnya pada raja.
Ia berkata kepada BBC bahwa sekarang ia menyesal telah melakukan itu.
"Saya baru menyadari bahwa apa yang saya tahu tentang dia, pada saat itu atau sebelumnya, semuanya adalah propaganda."
Baca juga: Hindari Lonjakan Kasus Covid-19, Thailand Akan Pakai Keju Swiss
Danai tidak bisa memahami perasaan ayahnya terhadap raja.
"Ia dibutakan oleh cintanya pada monarki. Bicara dengannya seperti bicara dengan tembok. Ia tidak mau mendengarkan. Untuk saat ini, satu-satunya hal yang saya inginkan dari ayah adalah ia berpikiran terbuka tentang subjek ini, seperti yang biasanya ia lakukan dengan persoalan lain," ujar Danai.
Danai percaya ibunya juga seorang royalis tetapi tidak mendukung monarki sebesar ayahnya. Ibunya tidak pernah mengkritik monarki dan ia berpikir aksi protes akan gagal.
"Ibu saya berpikir bahwa mereformasi monarki adalah sesuatu yang di luar jangkauan dan para pengunjuk rasa tidak dapat mewujudkannya," kata Danai.
Pakorn berkata ia tidak tahu apakah menjadi tua dan bijak di masa depan akan membantu putranya untuk lebih dekat dengannya lagi, dan mengembalikan mereka ke keadaan yang sama seperti dulu.
Danai juga tidak yakin.
Baca juga: Abaikan Aturan Berkumpul, Ribuan Demonstran Thailand Masih Penuhi Jalan
"Mungkin saja saya berubah pikiran tentang institusi. Tapi saya rasa itu tidak akan terjadi karena saya akan bertambah tua," ujarnya.
"Itu tergantung pada apa yang terjadi dalam kenyataan dan informasi yang saya terima," sambung Danai.
Memburuknya hubungan mereka karena pandangan yang berlawanan tentang raja mencerminkan perpecahan generasi yang melambangkan masyarakat Thailand.
Sejak protes mahasiswa dimulai, keluarga di seluruh Thailand menjadi semakin terpecah.
Orang tua dan anak-anak, saudara laki-laki dan perempuan, bibi dan keponakan semuanya menjadi orang asing.
Satu generasi muda Thailand mempertanyakan monarki dan segala sesuatu yang diwakilinya.
Dan ini mungkin baru awal dari perjuangan internal yang panjang.
Baca juga: Dianggap Bahayakan Ratu, 2 Aktivis Thailand Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.