Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UU Baru Disahkan, 5 Pemerkosa Dihukum Mati di Bangladesh

Kompas.com - 16/10/2020, 14:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - Pengadilan Bangladesh menghukum mati lima pria pada Kamis (15/10/2020) karena pemerkosaan berkelompok pada 2012 terhadap seorang gadis berusia 15 tahun.

Hukuman itu dijatuhkan di distrik Tangail, oleh pengadilan khusus yang dibentuk untuk menangani kasus-kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak-anak.

Jaksa Nasim Ahmed mengatakan, pacar korban membawanya ke tepi sungai di mana dia diperkosa olehnya dan dua temannya, sedangkan dua orang lainnya membantu mereka.

Baca juga: Racuni 25 Murid, Guru Ini Dapat Hukuman Mati

"Kelimanya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati," kata Ahmed kepada AFP.

Itu adalah hukuman mati pertama sejak pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina pekan ini memberlakukan hukuman mati atas pelaku pemerkosaan.

Pemerkosaan berkelompok sudah menerapkan hukuman mati sebelumnya, tetapi pemerkosaan oleh seorang pelaku dulunya hanya dihukum penjara seumur hidup.

Baca juga: Kabinet Bangladesh Setujui Hukuman Mati bagi Pemerkosa

Minggu lalu demonstrasi pecah di seluruh Bangladesh usai beredar video sekelompok pria menelanjangi dan memperkosa seorang wanita.

Aksi protes itu melanda Bangladesh sejak bulan lalu, ketika seorang mahasiswa ditangkap dan didakwa dalam kasus pemerkosaan geng yang berbeda.

Para pengunjuk rasa di ibu kota dan di tempat lain menuntut hukuman lebih berat, proses peradilan yang lebih cepat, dan diakhirinya budaya impunitas untuk kejahatan seks.

Diberitakan AFP pada Kamis (15/10/2020), hanya sekitar 3 persen dari kasus pemerkosaan yang diganjar hukuman.

Baca juga: Bunuh PRT Indonesia karena Selingkuh, Pria Bangladesh Terancam Hukuman Mati

Padahal setidaknya 208 kasus pemerkosaan berkelompok dilaporkan dalam 9 bulan pertama tahun ini, menurut Ain o Salish Kendra kelompok hak asasi setempat.

Bangladesh telah menggantung 23 orang sejak 2013, dan setidaknya 1.718 terdakwa lainnya terancam hukuman mati.

Namun para aktivis HAM mengkritik penerapan hukuman mati untuk kasus pemerkosaan, karena menurut mereka itu tidak akan mengurangi jumlah kekerasan terhadap perempuan.

"Eksekusi melanggengkan kekerasa, mereka tidak mencegahnya," kata Amnesty International.

Baca juga: Arab Saudi Cabut Hukuman Mati bagi Pembunuh Jamal Khashoggi, Keluarga: Itu Adil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com