Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampilkan Keharmonisan Beda Agama, Iklan TV Perusahaan di India Ini Dikecam

Kompas.com - 15/10/2020, 10:33 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW DELHI, KOMPAS.com - Salah satu merek perhiasan India menghentikan iklannya di TV yang menampilkan pasangan beda agama setelah memicu kemarahan di negara tersebut.

Melansir Daily Mail, iklan perhiasan Tanishq memperlihatkan acara baby shower yang diselenggarakan oleh sebuah keluarga Muslim untuk menantu perempuan Hindu.

Tanishq mengatakan ide di balik koleksi bernama 'Ekatvam' (persatuan dan kesatuan) adalah untuk 'merayakan berkumpulnya orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat'.

Baca juga: Wanita di India Diperkosa oleh 7 Orang Setelah Anaknya Dibunuh

Perusahaan mencabut iklan tersebut setelah adanya reaksi keras dari kelompok garis keras Hindu.

Berbeda dengan reaksi keras kelompok radikalis Hindu, para pengkritik justru mengatakan bahwa penarikan iklan itu memperlihatkan suasana intoleransi agama terhadap minoritas yang telah tumbuh sejak Perdana Menteri nasionalis Hindu Narendra Modi berkuasa enam tahun lalu.

Iklan oleh Tanishq, yang pemiliknya dari minoritas Parsi yang menganut agama Zoroastrian, memperlihatkan sebuah keluarga Muslim yang menyelenggarakan baby shower tradisional untuk menantu perempuan Hindu mereka.

Baca juga: India Ciptakan Chip dari Kotoran Sapi untuk Tangkal Radiasi Ponsel

Dalam iklan tersebut, menantu perempuan berkata, "Akan tetapi ritual ini tidak dirayakan di rumah ibu."

Lalu sang ibu mertua menjawab, "Tapi ritual membuat anak perempuan bahagia ada di setiap rumah."

Saluran NDTV melaporkan pada Rabu (14/10/2020) bahwa toko Tanishq diserang di Gujarat dan manajernya dipaksa untuk menulis catatan permintaan maaf.

Meskipun iklan tersebut ditarik, #BoycottTanishq menjadi trending di Twitter, dengan satu netizen mengatakan bahwa kritik itu dimaksudkan untuk salah satu koleksi brand tersebut yang bernama 'koleksi cinta jihad'.

Baca juga: Hamil karena Diperkosa, Gadis 16 Tahun di India Dibunuh Ayah dan Kakaknya

"Mayoritas pelanggan kalian beragama Hindu dan Anda melukai perasaan mereka. Saya malu pada kalian," tulis netizen lain.

'Cinta jihad' sendiri adalah istilah yang baru-baru ini diciptakan oleh ekstremis Hindu kepada pria Muslim yang dituduh merayu wanita Hindu dan membuat mereka pindah agama. Sebuah masalah paling kentara di negara itu.

Hubungan antar-agama jarang terjadi di India yang masih sangat tradisional, terutama di daerah pedesaan di mana sebagian besar pernikahan diatur.

Baca juga: Temuan Baru, 24 Universitas di India Dinyatakan Palsu

Mereka yang melintasi batas kasta dan agama sering kali dikucilkan dan kadang dibunuh, seolah-olah untuk menjaga kehormatan keluarga.

Seperti yang terjadi dalam masalah serupa lainnya, hingga Rabu kemarin tidak ada anggota senior pemerintahan Modi yang berkomentar menanggapi kasus tersebut.

"Pemimpin tertinggi (dari partai yang berkuasa) tidak pernah keluar dan mengutuk kampanye kebencian ini. Karena mereka diam sama sekali, mereka sepertinya memaafkan perilaku seperti itu," kata pengamat politik Parsa Venkateshwar Rao kepada AFP.

"Ini menciptakan suasana kebencian di mana-mana," pungkas Rao.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com