Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Demo Tolak UU Cipta Kerja Disorot Media Asing | Korea Utara Diyakini Punya Rudal yang Bisa Jangkau New York

Kompas.com - 12/10/2020, 05:42 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Berita Dunia Sepekan diduduki oleh kabar tentang media asing yang soroti tentang demo tolak UU Cipta Kerja di Indonesia.

Beberapa media besar internasional seperti BBC, Aljazeera, Reuters dan New York Times memberikan liputan dan perspektif mereka terhadap permasalahan sensitif yang tengah bergejolak di Indonesia ini.

Selain itu, pekan ini kanal Global juga dipenuhi dengan ragam pemberitaan tentang Korea Utara, khususnya tentang parade militer yang diduga dilaksanakan pada waktu dini hari. Juga, tentang pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong Un.

1. Demo Tolak UU Cipta Kerja Disorot Media Asing, Begini Kata Mereka...

Demonstrasi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja yang berlangsung ricuh mendapat sorotan media asing.

Sejauh ini ada dua media asing yang memberitakan kerusuhan yakni BBC dan Al Jazeera, sedangkan dua media asing lain yaitu Reuters dan New York Times menyoroti pengesahan UU setebal 905 halaman tersebut.

Bagaimana media asing memberitakan demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja tersebut? Simak beritanya [di sini].

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Disorot Media Asing, Begini Kata Mereka...

2. Korea Utara Diyakini Punya Rudal yang Bisa Jangkau New York

Pyongyang diyakini sudah bisa menembakkan rudal, yang di atas kertas, bisa mencapai New York. Hal ini diungkapkan oleh para analis terkait dengan kekuatan militer Korut.

Korut juga diperkirakan sudah bisa mengembangkan bom hidrogen, yang kekuatannya enam kali lebih dahsyat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 1945.

Bagaimana persenjataan militer dari Korea Utara terkini? Simak berita selengkapnya [di sini].

Baca juga: Korea Utara Diyakini Punya Rudal yang Bisa Jangkau New York

3. Cemburu, Pria Ini Hajar Istri hingga Tewas di Pesta Pernikahan Mereka

Seorang pengantin di Rusia menyiksa sang istri hingga tewas di pesta pernikahan mereka, di mana diyakini cemburu jadi penyebabnya.

Stepan Dolgikh langsung ditahan atas kejahatan yang dilakukan terhadap istrinya, Oksana Poludentseva, di hari bahagia mereka di desa Siberia Prokudskoye.

Poludentseva pertama kali mengenal Dolgikh ketika dia dipenjara, di mana perempuan 36 tahun itu yakin bisa mengubahnya jadi lebih baik.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com