STEPANAKERT, KOMPAS.com - Armenia dan Azerbaijan terus saling tuduh atas serangan dan penembakan yang dilakukan satu sama lain.
Otoritas Armenia mengatakan, Stepanakert, ibu kota Nagorno-Karabah, wilayah yang menjadi sengketa kedua negara, telah dibom. Sementara Azerbaijan mengeklaim kota terbesar kedua di negara itu, Ganja, telah luluh lantak.
Tim BBC News Rusia mengunjungi sejumlah kota di Nagorno-Karabakh dan menjadi saksi pertempuran antara kedua kubu, serta bertemu warga sipil yang terperangkap di tengah konflik.
Kami melakukan perjalanan melalui Lachin, sebuah kota yang dekat dengan perbatasan antara Nagorno-Karabakh dan Armenia.
Di sana, terdengar bunyi sirene yang menjadi peringatan kemungkinan adanya penembakan.
Baca juga: Setengah Populasi Nagorno-Karabakh Mengungsi karena Perang Armenia-Azerbaijan Tidak Kunjung Usai
Militer Azerbaijan telah menyerang jembatan di kota ini selama 3 hari berturut-turut, berusaha memutus jalur transportasi antara Armenia dan Karabakh.
Ada dua jalan raya yang menghubungkan Armenia ke Karabakh. Wilayah utara, di tepi Danau Sevan, berdekatan dengan wilayah yang dikuasai Azerbaijan.
Sejak hari-hari pertama konflik, jalan itu terputus.
"Koridor Lachin" adalah rute utama dari ibu kota Nagorno-Karabakh, Stepanakert, ke ibu kota Armenia, Yerevan.
Kami berhasil menuju Stepanakert pada Minggu pagi waktu setempat, tetapi pada malam hari jembatan menjadi tidak terlalu aman untuk dilintasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.