SALT LAKE CITY, KOMPAS.com – Calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Demokrat Kamala Harris menyatakan tidak akan mengambil vaksin virus corona jika vaksin tersebut disediakan oleh Presiden AS Donald Trump dan tidak mengikuti saran ilmiah.
Namun, dia mengatakan jika penasihat ilmiah seperti pakar penyakit menular Anthony Fauci mendukung vaksin tersebut, Harris akan mengangambilnya.
Debat cawapres AS digelar di University of Utah di Salt Lake City, Utah, AS, pada Rabu (7/10/2020) malam waktu setempat.
Debat tersebut dimoderatori oleh jurnalis USA Today, Susan Page, sebagaimana dilansir dari CNN.
Baca juga: Debat Cawapres AS Dimulai, Moderator: Bersikap Sopanlah!
“Jika Fauci, jika para dokter memberi tahu kami bahwa kami harus menggunakannya, saya akan menjadi orang pertama yang mengantre. Tentu saja,” kata Harris.
“Tapi jika Donald Trump menyuruh kami untuk menggunakannya, saya tidak akan menerimanya,” sambung Harris.
Selama kampanye, Trump mengecam Harris karena mempertanyakan vaksin yang disetujui oleh Trump.
Harris mengatakan bahwa dia tidak akan langsung mempercayai vaksin kecuali jika berasal dari sumber yang “dapat dipercaya”.
Baca juga: Chadwick Boseman Black Panther Meninggal, Twit Terakhirnya Dukung Kamala Harris
Sementara itu cawapres petahana dari Partai Republik Mike Pence langsung menjawab Harris.
"Pandangan Anda yang merendahkan terhadap vaksin tidak dapat diterima," kata Pence.
Harris juga tersinggung dengan bagaimana Presiden AS Donald Trump dan pemerintahannya menanggapi pandemi virus korona.
Dia mengatakan rakyat AS membutuhkan informasi yang mereka mungkin "tidak ingin didengar tetapi perlu didengar” agar mereka dapat melindungi diri mereka sendiri.
Baca juga: Seorang Penyintas Pelecehan Seksual Menyebut Kamala Harris Orang Munafik
"Mari kita bicara tentang menghormati rakyat AS. Anda menghormati rakyat AS ketika Anda mengatakan yang sebenarnya,” kata Harris.
Harris menambahkan Pemerintahan Trump justru memberikan informasi yang sebaliknya.
"Mereka harus berkorban terlalu banyak karena ketidakmampuan pemerintahan ini,” lanjut Harris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.