Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah Populasi Nagorno-Karabakh Mengungsi karena Perang Armenia-Azerbaijan Tidak Kunjung Usai

Kompas.com - 08/10/2020, 06:00 WIB

STEPANAKERT, KOMPAS.com - Setengah dari populasi di wilayah konflik Nagorno-Karabakh telah ramai-ramai mengungsi, karena bentrokan yang pecah antara pasukan Armenia dan Azerbaijan belum juga menunjukkan tanda-tanda mereda.

Pertempuran itu dimulai pada 27 September dari salah satu konflik 2 negara yang paling mudah tersulut setelah jatuhnya Uni Soviet. Sejauh ini tidak ada pihak yang menunjukkan kesediaan untuk berkompromi, baik Armenia maupun Azerbaijan.

Konflik skala internasional ini telah membuat khawatir dunia Barat, dengan adanya Turki mendukung Azerbaijan dan Armenia berharap dukungan Rusia, yang sejauh ini tidak terlibat langsung dalam perang.

"Tentu saja ini adalah tragedi besar. Orang-orang sekarat, ada kerugian besar di kedua sisi," kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara dengan televisi milik pemerintah seperti yang dikutip dari AFP pada Rabu (7/10/2020).

Bahkan, jika konflik berkepanjangan tidak dapat diselesaikan, gencatan senjata harus disepakati "secepat mungkin", tambah Putin.

Penembakan yang berkelanjutan oleh pasukan Azerbaijan telah mengubah kota utama Nargono-Karabakh, Stepanakert, menjadi "kota hantu" yang dipenuhi amunisi yang belum meledak dan kawah peluru.

Banyak dari 50.000 populasi Stepanakert telah pergi, dengan yang tersisa meringkuk di ruang bawah tanah.

Baca juga: PM Armenia Tuding Turki Dalang Perang Melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka terganggu oleh sirene serangan udara sepanjang malam saat beberapa ledakan meledak di kota yang jatuh ke dalam kehancuran total.

Kota itu terkena serangan baru di pagi hari, dengan asap terlihat dan suara yang menunjukkan sumbernya adalah pesawat tak berawak, kata seorang koresponden AFP.

"Menurut perkiraan awal kami, sekitar 50 persen penduduk Karabakh dan 90 persen wanita dan anak-anak, atau sekitar 70.000-75.000 orang telah mengungsi," kata ombudsman hak Karabakh, Artak Beglaryan kepada AFP pada Rabu.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Burung Kakatua di Australia Bisa Buka Tong Sampah, Jadi Masalah Warga

Burung Kakatua di Australia Bisa Buka Tong Sampah, Jadi Masalah Warga

Global
Serangan Skala Besar Ukraina Dimulai, Pasukan Kyiv Menuju Bakhmut

Serangan Skala Besar Ukraina Dimulai, Pasukan Kyiv Menuju Bakhmut

Global
Radio Rusia Diretas, Siarkan Pidato Palsu Putin Umumkan Invasi Ukraina

Radio Rusia Diretas, Siarkan Pidato Palsu Putin Umumkan Invasi Ukraina

Global
Serangan Dunia Maya Menyasar British Airways dan BBC, Geng Kriminal Rusia Ikut Andil

Serangan Dunia Maya Menyasar British Airways dan BBC, Geng Kriminal Rusia Ikut Andil

Global
Set Film Barbie Disebut Habiskan Banyak Warna Pink, Ganggu Pasokan Cat AS

Set Film Barbie Disebut Habiskan Banyak Warna Pink, Ganggu Pasokan Cat AS

Global
Australia Peringatkan Munculnya El Nino, Cuaca Akan Lebih Kering

Australia Peringatkan Munculnya El Nino, Cuaca Akan Lebih Kering

Global
Sopir Bus di Australia Tewas Setelah Tabrak Unta

Sopir Bus di Australia Tewas Setelah Tabrak Unta

Global
Bendungan Kakhovka Ukraina Hancur Sebagian, Rusia dan Kyiv Saling Tuduh

Bendungan Kakhovka Ukraina Hancur Sebagian, Rusia dan Kyiv Saling Tuduh

Global
Simpang Siur Simbol Nazi Pasukan Ukraina, Sulitkan Posisi Dukungan

Simpang Siur Simbol Nazi Pasukan Ukraina, Sulitkan Posisi Dukungan

Global
Hubungan Negara Membaik, Warga Australia yang Dihukum Mati di Vietnam Diberi Grasi

Hubungan Negara Membaik, Warga Australia yang Dihukum Mati di Vietnam Diberi Grasi

Global
Kumpulkan Data Anak Tanpa Izin, Microsoft Bayar Denda 20 Juta Dollar AS

Kumpulkan Data Anak Tanpa Izin, Microsoft Bayar Denda 20 Juta Dollar AS

Global
Perseteruan Antar Tetangga di Florida Picu Insiden Penembakan

Perseteruan Antar Tetangga di Florida Picu Insiden Penembakan

Global
Rusia Siap Pertimbangkan Proposal Perdamaian dari Indonesia

Rusia Siap Pertimbangkan Proposal Perdamaian dari Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Global
Tertangkap Kamera, Perempuan Ini Curi Kalung Emas dari Leher Gadis Kecil di Keramaian

Tertangkap Kamera, Perempuan Ini Curi Kalung Emas dari Leher Gadis Kecil di Keramaian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+