WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perlakuan khusus yang diterima Presiden Donald Trump untuk mengakses obat Covid-19 eksperimental menimbulkan masalah keadilan sosial di tengah kasus virus corona yang terus mengancam rakyatnya.
Kesenjangan dimulai dengan sistem perawatan kesehatan yang cacat untuk pasien Covid-19 yang dialami banyak orang Amerika. Kemudian, hak publik yang tidak dipenuhi untuk mengetahui lebih banyak tentang kondisi sebenarnya Trump, kata pakar etika dan medis.
Regeneron Pharmaceuticals Inc. mengungkapkan pada Selasa betapa langka bagi siapa pun untuk mendapatkan obat yang didapat Trump, di luar penelitian yang sedang berlangsung untuk menguji keamanan dan efektivitasnya.
Melansir Associated Press pada Rabu (7/10/2020), obat itu disebut memasok antibodi untuk membantu sistem kekebalan, membersihkan virus corona, sehingga secara luas dipandang sangat menjanjikan.
Baca juga: Di Tengah Wabah Covid-19, Trump Hentikan Pembicaraan Paket Stimulus
Trump juga menerima remdesivir antivirus dan steroid deksametason, dan tidak mungkin untuk mengetahui apakah obat-obatan ini bermanfaat baginya.
"Dia pantas mendapatkan perlakuan khusus karena jabatannya," kata George Annas, kepala pusat hukum dan etika kesehatan Universitas Boston.
"Pertanyaannya adalah apakah itu pengobatan Covid-19 yang baik," tanyanya.
Obat-obat itu tidak terbukti untuk penyakit ringan dan belum pernah diuji kombinasinya.
Steroid tampaknya juga bertentangan dengan pedoman medis berdasarkan apa yang dikatakan dokter tentang tingkat keparahan penyakitnya.
"Publik mendapatkan pesan yang beragam tentang kondisinya dan itu adalah masalah," kata Annas, menambahkan bahwa ada hak untuk mengetahui apa pun yang dapat memengaruhi kemampuan Trump untuk melakukan pekerjaannya.
Baca juga: Trump Dilabeli Superspreader Setelah Banyak Pejabat Gedung Putih Positif Covid-19
Dokter Trump meminta obat Regeneron di bawah aturan "penggunaan khusus", yang memungkinkan pasien dengan penyakit yang mengancam nyawa untuk mendapatkan obat eksperimental, yang mana tidak ada alternatif lain yang baik.
Trump diberi obat itu di Gedung Putih pada Jumat (2/10/2020), sebelum dia dibawa ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed.
Sebenarnya, Walter Reed bukanlah situs tempat obat sedang diuji, jadi dia mungkin telah memenuhi kriteria untuk mendapatkan obat "penggunaan khusus" karena alasan teknis.
Permintaan "penggunaan khusus" diputuskan berdasarkan kasus per kasus, dan baik perusahaan obat maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) harus setuju.
Seorang juru bicara FDA menolak mengomentari keputusan FDA atau mengatakan berapa banyak orang lain yang meminta obat "penggunaan khusus" untuk Covid-19.