Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk 10 Bulan Penyebaran Covid-19, Begini Kondisi Seluruh Negara di Dunia

Kompas.com - 07/10/2020, 18:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Virus corona masih terus menyebar ke seluruh dunia, dengan hampir 35 juta kasus terkonfirmasi di 188 negara dan lebih dari 1 juta kasus kematian.

Beberapa negara yang telah berhasil menekan Covid-19 pada awal wabah, kini kembali mengalami peningkatan kasus positif.

Penularan virus ini juga masih terus meningkat di banyak wilayah, termasuk Indonesia, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Senin (5/10/2020). 

Amerika Serikat masih menempati posisi pertama dengan jumlah kasus positif virus corona dan jumlah kematian tertinggi di dunia, disusul Brasil dan India.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, IMF Perpanjang Keringanan Utang 28 Negara

AS dengan angka kematian tertinggi

Pada Jumat (02/10) Presiden Donald Trump dan istrinya Melania Trump didiagnosis positif virus corona. Ini memicu berbagai spekulasi terkait pemilu AS yang tinggal sebulan lagi.

Tak sampai 24 jam setelah pernyataan Trump bahwa ia tertular, presiden AS dari partai Republik ini diterbangkan ke rumah sakit militer Walter Reed dan dirawat di sana.

Sejumlah pendukungnya menggelar aksi di sejumlah wilayah termasuk di luar rumah sakit tempat Trump dirawat.

Jumlah tes harian telah meningkat. Menurut data Proyek Pelacakan Covid-19 yang berbasis di AS, terdapat lebih dari 1 juta tes sejak 19 September.

Sementara angka kematian telah menurun, dengan rata-rata kematian selama 7 hari terakhir di bawah 1.000 sejak akhir Agustus.

Wabah telah berdampak buruk pada ekonomi negara maju ini, Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai rekornya, turun 33 persen dalam 3 bulan dari April hingga Juni.

Baca juga: Trump Pulang dari RS, Klaster Virus Corona Gedung Putih Masih Meluas

India, negara di Asia yang kasus positifnya terus bertambah hingga jadi peringkat 2 dunia

India menjadi pendorong angka di Asia, dengan jumlah resmi infeksi yang dikonfirmasi melampaui 6 juta orang, tertinggi kedua di dunia setelah AS.

Namun, negara ini mempertahankan tingkat kematian yang relatif rendah terkait jumlah populasinya.

Di mana saja kasus positif dan kematian meningkat?

Kasus baru virus corona telah meningkat selama beberapa bulan terakhir di beberapa wilayah, termasuk Indonesia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan jumlah kematian global dapat mencapai 2 juta orang sebelum vaksin Covid-19 yang efektif dapat digunakan secara luas.

Di Amerika Latin, kasus Covid-19 baru untuk harian di Argentina telah meningkat dengan cepat dan negara ini sekarang memiliki lebih dari 750.000 kasus infeksi.

Di Timur Tengah, kasus di Irak terus meningkat sejak Juni, mendekati 400.000 kasus Covid-19 dengan cepat.

Sementara di Indonesia, pada Senin (05/10), kasus positif virus corona telah mencapai 307.000 kasus. Indonesia mencatat lebih dari 11.000 kematian, jumlah tertinggi di Asia Tenggara.

Baca juga: Gejala Trump Saat Positif Corona dan Menilik Bagaimana Pengobatannya...

Presiden Joko Widodo pada pertengahan September meminta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk turun tangan mengendalikan penularan Covid-19 di 9 provinsi, yang belakangan ditambah satu provinsi lagi, Banten.

Luhut juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19.

Jakarta masih jadi episentrum, dengan kasus positif tertinggi di seluruh provinsi Indonesia.

Sementara, Afrika telah mencatat sekitar 1,5 juta kasus positif, meski pun angka sebenarnya tidak diketahui karena kapasitas tes yang rendah.

Afrika Selatan, Mesir, Maroko dan Ethiopia telah mengalami wabah terbesar yang pernah terjadi di benua itu.

Kasus Covid-19 kembali meningkat di Eropa

Beberapa negara di Eropa mencatat kenaikan jumlah kasus harian virus corona gelombang kedua, meski pun beberapa di antaranya angkanya sudah mulai turun lagi.

Sejumlah negara Eropa kembali memberlakukan lockdown dan pembatasan lainnya di wilayah yang terkena dampak paling parah, serta ada imbauan baru bagi orang-orang untuk mengenakan masker dan mengikuti aturan social distancing.

Tren kasus virus corona yang kembali naik setelah pelonggaran lockdown tak hanya terjadi di Eropa. Kondisi serupa misalnya terjadi di Israel, Rusia, Peru, dan Kanada.

Baca juga: Dihantam 2 Gelombang Virus Corona, Selandia Baru Sukses Atasi Semuanya

Bagaimana virus corona menyebar?

Bermula di China pada Desember 2019, wabah ini kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh dunia pada bulan-bulan pertama 2020. WHO menyatakannya sebagai pandemi global pada 11 Maret.

Pandemi adalah ketika penyakit menular dengan mudah dari orang ke orang di banyak bagian dunia pada waktu yang bersamaan.

Dalam waktu sekitar 4 bulan, Amerika Serikat, Brasil, Rusia, Spanyol, Italia, Inggris, India menjadi negara-negara dengan kasus tertinggi.

Pemerintah di seluruh dunia telah dipaksa untuk membatasi pergerakan publik dan menutup bisnis serta tempat hiburan untuk memperlambat penyebaran virus corona. Hal ini berdampak buruk pada ekonomi global.

Kerusakan ekonomi utama dunia 4 kali lebih buruk daripada krisis keuangan global 2009, menurut Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Sementara itu, PBB menyatakan 265 juta orang terancam kelaparan hingga akhir tahun karena dampak Covid-19.

Baca juga: Singapura Tawarkan Bonus untuk Tingkatkan Jumlah Kelahiran Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com