Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Apakah Diperlukan Yesus untuk Memenangkannya?

Kompas.com - 07/10/2020, 13:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Pendeta Brickhouse memiliki layanan drive-through yang memberikan makanan gratis di gerejanya di Raleigh, ibu kota negara bagian. Pandemi telah menyebabkan permintaan meningkat 10 kali lipat.

Bersamaan dengan pemberian makanan gratis, sukarelawan Pendeta Brickhouse memberi tahu orang-orang bagaimana mereka dapat membuat suara mereka didengar di tempat pemungutan suara.

"Suara orang Kristen kulit hitam lebih bersemangat dalam siklus pemilihan ini, karena apa yang telah kita lihat bahwa kehidupan benar-benar bergantung pada hal itu.

"Saya tidak percaya bahwa Presiden Trump berpihak pada nilai-nilai Kristen," katanya kepada saya. "Saya percaya bahwa Presiden Trump memangsa iman Kristen untuk dapat terpilih kembali."

Tentu saja ada pula orang Kristen yang menyukai apa yang diperjuangkan Presiden Trump, dan Rhonda Allen adalah salah satunya.

Seorang perempuan yang hangat dan tulus, ia adalah instruktur senjata api dan percaya bahwa memiliki senjata adalah hak yang diberikan Tuhan.

Baca juga: Debat Pilpres AS Panas dan Kacau! Trump Kerahkan Strategi Interupsi dan Bully untuk Cegat Biden

"Ini adalah, menurut pendapat saya, peperangan rohani. Ini merupakan hal baik melawan kejahatan. Orang Kristen adalah pasukan tentara Tuhan di Bumi."

Rhonda mengatakan Donald Trump "telah menunjukkan dirinya sebagai teman orang Kristen" dan ia melihat "tidak ada buah seperti itu" pada Joe Biden.

Ada orang-orang yang mempertanyakan berapa banyak orang Kristen konservatif yang dapat mendukung seorang presiden yang perkataan dan tindakannya tampaknya tidak sejalan dengan perintah-perintah Alkitab.

Tapi bagi Rhonda ini mudah. Misalnya menempatkan hakim konservatif di Mahkamah Agung. Pencalonan hakim Katolik konservatif Amy Coney-Barrett baru-baru ini dipandang oleh kaum Kristiani seperti Rhonda sebagai bukti komitmen presiden kepada mereka.

Rhonda melihat kendali pengadilan tertinggi negara itu sebagai cara untuk membatalkan undang-undang saat ini tentang masalah-masalah seperti aborsi, yang ia inginkan menjadi larangan total.

Agama memengaruhi politik di AS dengan cara yang tidak terjadi di banyak negara lain.

Berkali-kali, saya diberi tahu bahwa keputusan Hilary Clinton untuk menekan keyakinan Metodisnya pada 2016 dan kurangnya jangkauan Hillary kepada orang-orang Kristen, akhirnya merugikannya.

Baca juga: Debat Capres AS Saling Hina, Biden Sebut Trump Badut

Ini sangat kontras dengan Barack Obama, yang program penjangkauan religiusnya begitu efektif hingga pendeta evangelis berpengaruh Rick Warren memberikan doa pada pelantikannya pada 2009.

Selama beberapa tahun terakhir, minoritas dalam lanskap Kristen AS telah sangat berpengaruh.

Tetapi orang Kristen lainnya sekarang mengatur diri mereka sendiri untuk mendorong apa yang mereka harapkan. Ini akan menjadi hasil politik yang berbeda.

Saya berbicara dengan para pemilih yang ragu dan mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka menginginkan kandidat yang berbicara tentang nilai-nilai agama mereka, dan berbicara dengan lantang tentang keyakinan agama mereka.

Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa ini bisa menjadi lebih penting daripada pendirian kandidat dalam masalah tertentu.

Sebagai jurnalis BBC, saya biasanya harus mengesampingkan perasaan saya sendiri saat mengerjakan berita apa pun.

Baca juga: Debat Pilpres AS, Biden Pertanyakan Penanganan Covid-19 Trump kepada Rakyat AS

Namun liputan ini menjadi sangat pribadi. Beberapa percakapan saya dengan para narasumber telah membantu membentuk dan memperkuat iman saya.

Saya tidak menyangka akan mengerjakan liputan ini hampir seluruhnya saat lockdown, dan saya tidak dapat mengantisipasi dampak isu rasial AS terhadap saya.

Beberapa hal yang diucapkan orang-orang yang saya temui benar-benar membantu saya ketika saya menemukan bahwa iman saya ditantang.

Setiap orang yang saya ajak bicara di North Carolina sangat peduli dengan negara mereka, dan khawatir tentang apa yang terjadi di Amerika.

Kesamaan yang mereka miliki: pandangan mereka berakar pada perspektif Alkitab.

Iman adalah lensa yang digunakan oleh banyak orang Kristen Amerika untuk melihat politik, jadi Yesus benar-benar bisa menjadi kunci untuk memenangkan pemilihan presiden AS ini.

Laporan jurnalis Agama Global BBC, Lebo Diseko.

Baca juga: Jika Trump Masih Positif Covid-19, Joe Biden Menentang Debat Capres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com