KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim memastikan mayoritas besar yang diklaimnya dua pekan lalu belum lenyap.
Salah satu sumber yang dekat dengan Anwar memberitahu Malaysia Kini, Senin (05/10/2020), Anwar sedang menunggu kabar dari Istana Negara, kediaman Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah.
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu menanti tanggal terbaru untuk beraudiensi dengan Sultan Abdullah dari Pahang.
Baca juga: Anwar Ibrahim Lontarkan Klaim di Tengah Covid-19, Malaysia Hadapi Krisis Politik
Audiensi ini akan menjadi momen bagi Anwar untuk membuktikan dia telah mendapat dukungan mayoritas dari 222 parlementarian Dewan Rakyat untuk membentuk pemerintahan baru.
“Jujur saja, ini masalah yang kompleks karena melibatkan Istana.” ucap sumber itu mengenai kepastian mayoritas yang digenggam Anwar Ibrahim.
Sumber yang sama juga melanjutkan bahwa Anwar memiliki 121 hingga 125 dukungan di parlemen termasuk dari Malaysia Timur yaitu negara bagian Sabah dan Sarawak.
“Jumlah pasti tidak penting, yang pasti Anwar memiliki dukungan mayoritas yang kuat," papar sumber itu lagi.
Baca juga: Musuh Politik Bebuyutan, Akankah UMNO Lapangkan Jalan Anwar Ibrahim Jadi PM?
Diperlukan minimal 112 kursi untuk membentuk pemerintahan baru, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin saat ini hanya mengantongi mayoritas sangat tipis dengan dukungan 113 parlementarian.
Anwar disebutkan juga telah mengirimkan daftar parlementarian pendukungnya ke Sultan Abdullah. Dia hanya akan mengumumkan siapa-siapa mereka setelah bertemu langsung dengan Raja berusia 61 tahun itu.
Istana Negara sendiri telah mengumumkan awalnya Anwar dijadwalkan bertemu Raja pada 22 September. Namun, audiensi ditunda lantaran Sultan jatuh sakit akibat keracunan makanan dan harus dirawat inap di Institut Jantung Negara.
Sultan Abdullah telah kembali ke Istana sejak Jumat lalu dan sejauh ini belum ada kabar mengenai tanggal baru bagi Anwar.
Baca juga: Mahathir Mengaku Diabaikan Anwar Ibrahim sejak Diampuni Raja Malaysia
Kredibilitas Anwar jelas dipertaruhkan. Jika sampai apa yang diklaimnya hanya fiksi belaka, reputasinya dan koalisi oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin dapat terjun bebas di mata rakyat Malaysia, apalagi di tengah meningkatnya kembali angka kasus infeksi harian Covid-19.
Sejauh ini tidak jelas dari manakah Anwar mengamankan mayoritasnya. Suami Wan Azizah ini hanya mengantongi pasti 91 dukungan dari koalisi Pakatan.
Sejumlah media Malaysia melaporkan belasan hingga puluhan parlementarian dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) telah berputar haluan mendukung Anwar.
Baca juga: Raja Malaysia Pegang Kunci Apakah Anwar Ibrahim Akan Jadi PM Malaysia
Keputusan ini diambil karena ketidaksenangan akar rumput UMNO terhadap Muhyiddin dan partai pimpinannya Bersatu setelah hasil pemilu di negara bagian Sabah.
Walau meraih kemenangan, koalisi Gabungan Rakyat Sabah (GRS) yang melibatkan UMNO dan Bersatu sempat mengalami konflik karena perebutan kursi Menteri Besar Sabah yang akhirnya dimenangkan oleh calon pilihan Muhyiddin dari partainya.
Ada juga yang menyebut Anwar mendapat dukungan krusial dari kingmaker Gabungan Partai Sarawak (GRS) yang memiliki 18 kursi parlemen.
Sejauh ini, parlementarian yang namanya disebut mendukung Anwar membantah telah mengalihkan dukungan mereka. Belum ada satupun parlementarian mengatakan telah mencabut dukungan dari Muhyiddin.
Pemimpin oposisi berusia 73 tahun itu sendiri telah menunggu selama 22 tahun untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Dua kali kesempatan emas yang dimilikinya raib dari tangannya, di mana mantan perdana menteri dan musuh bebuyutannya, Mahathir Mohamad, memainkan peran penting untuk mencegahnya naik sebagai orang nomor satu negeri "Jiran".
Baca juga: Tanggapi Anwar Ibrahim, Muhyiddin: Saya Masih PM Malaysia yang Sah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.