Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Hepatitis C, 3 Ilmuwan Raih Penghargaan Nobel Kedokteran 2020

Kompas.com - 06/10/2020, 16:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Dua ilmuwan Amerika Serikat (AS) dan seorang ilmuwan Inggris memenangi Penghargaan Nobel Kedokteran 2020 pada Senin (5/10/2020).

Ketiganya mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut atas jasanya yang telah mengidentifikasi dan menemukan virus hepatitis C.

Temuan mereka tersebut telah membantu menekan penyebaran virus tersebut dan mengembangkan obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Ketiga ilmuwan tersebut beserta kebangsaannya adalah Harvey J Alter dan Charles M Rice dari AS serta Michael Houghton dari Inggris sebagaimana dilansir dari The Telegraph Online.

Melalui temuan tersebut, mereka menunjukkan bahwa sekarang ada peluang untuk memberantas virus hepatitis C, sebuah tujuan yang ingin dicapai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam 10 tahun mendatang.

Baca juga: Upacara Tradisional Nobel Ditiadakan, Diganti Melalui Siaran Digital

Melalu sambungan telepon, Alter mengatakan tidak pernah menyangka mereka akan mendapatkan penghargaan tersebut.

“Ini adalah sesuatu yang Anda pikir tidak akan pernah terjadi,” kata Alter menanggapi Penghargaan Nobel yang telah mereka terima.

Ketiganya berbagi penghargaan 10 juta krona Swedia (Rp 16 miliar) karena menemukan dan membuktikan bahwa virus yang ditularkan melalui darah menyebabkan hepatitis C.

Hingga kini, secara total hepatitis C telah menginfeksi 70 juta orang dan menyebabkan 400.000 kematian setiap tahun.

Dilansir dari CGTN, Komite Penghargaan Nobel mengatakan hasil identifikasi hepatitits C oleh ketiga ilmuwan tersebut dapat menyelamatkan nyawa.

Baca juga: Trump Kasar dan Arogan, Tapi Layak Mendapat Nobel

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, virus Hepatitis C kini dapat disembuhkan. Penemuan mereka mengungkap penyebab sisa kasus hepatitis kronis dan memungkinkan dilakukannya tes darah dan obat-obatan baru yang telah menyelamatkan jutaan nyawa," kata komite.

Sekretaris Jenderal Komite Nobel dan Majelis Nobel, Thomas Perlmann, mengatakan dalam konferensi pers bahwa komite menghubungi dua dari tiga pemenang.

Dia menambahkan ketika keduanya diberitahu tentang kabar tersebut, mereka "sangat terkejut, bahagia, dan hampir terdiam”.

Dikarenakan pandemi virus corona, Nobel Foundation telah membatalkan jamuan makan yang menjadi inti dari upacara Penghargaan Nobel di Stockholm, Swedia, pada Desember.

Sebagai gantinya, Nobel Foundation akan menyerahkan medali dan ijazah melalui acara yang disiarkan melalui televisi.

Baca juga: Trump Dinominasikan Mendapat Nobel Perdamaian pada 2021

Penyakit Hati

Penghargaan bersama tersebut diberikan untuk penelitian yang dimulai pada dekade 1960-an.

Ketika itu Alter, yang bekerja di Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), menemukan bahwa penyakit hati yang bukan hepatitis A atau hepatitis B dapat disebarkan melalui transfusi darah.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Houghton, yang saat itu bekerja untuk perusahaan farmasi Chiron, membuat tiruan virus baru pada pertengahan 1980-an dari fragmen yang ditemukan dalam darah simpanse yang terinfeksi.

Penyakit yang ditimbulkannya dinamai hepatitis C. Identifikasi virus tersebut memungkinkan pengembangan tes untuk menyaring persediaan bank darah dan sangat menekan penyebaran virus tersebut, yang dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati.

Baca juga: 5 Sains Aneh Ig Nobel Prize dari Alis Tebal hingga Buaya Diberi Gas Helium

Bagian terakhir dari teka-teki tersebut muncul ketika Rice, sekarang di Rockefeller University di New York, AS, mampu merekayasa secara genetik versi virus hepatitis C.

Dia juga menunjukkan bahwa virus itu sendiri dapat menyebabkan gejala pada simpanse yang sebanding dengan infeksi pada manusia.

Houghton, yang kini menjadi profesor virologi di Canada's University of Alberta, mengatakan kepada wartawan bahwa penghargaan tersebut memvalidasi pekerjaan timnya pada vaksin hepatitis C, yang sekarang dalam uji klinis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com