Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2020, 12:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Kim Jong Un disebut memerintahkan jajarannya untuk "perang" selama 80 hari demi mengerek perekonomian Korea Utara.

Berdasarkan pemberitaan media setempat, Kim memerintahkan manuver itu jelang kongres Partai Buruh Korea yang dihelat pada Januari mendatang.

Keputusan yang dibuat saat pertemuan rutin partai itu diambil setelah ekonomi negara itu dihantam banjir, virus corona, maupun sanksi dari PBB.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Kim Jong Un Beri Simpati ke Trump yang Positif Covid-19

Mobilisasi massa, seperti penambahan jam kerja yang panjang maupun pemberian tugas tambahan merupakan hal umum di Korea Utara.

Biasanya, Pyongyang bakal menggunakan terminologi militer seperti "Perang" untuk menggambarkan perjuangan yang dilakukan publik.

Namun, kantor berita KCNA yang rilis dalam bahasa Inggris menggunakan istilah yang lebih diplomatis, "kampanye", atas perintah Kim Jong Un.

Dalam ulasan KCNA, pemerintah Korea Utara sudah menunjukkan sebuah momen bersejarah yang mereka berikan dengan harga sangat mahal.

"Dengan berani kami mengatasi pencobaan dan kesulitan berat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tapi kami tak boleh berpuas diri," jelas media itu.

Dilansir AFP Selasa (6/10/2020), "pertempuran" ini dipandang sebagai upaya menunjukkan loyalitas kepada pemerintah negeri penganut ideologi Juche itu.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Muncul Lagi di Depan Publik Setelah Dikabarkan Menghilang

Sementara di masa lalu, para pembelot maupun aktivis kemanusiaan menyatakan langkah tersebut hanyalah manuver Pyongyang guna melegalkan kerja paksa.

Pertemuan partai penguasa pada Januari, pertama dalam lima tahun terakhir, bertujuan untuk meletakkan pondasi ekonomi baru.

Pyongyang disebut menderita kemunduran perekonomian yang sangat hebat, di mana rencana yang mereka susun tahun ini harus mereka batalkan.

Bahkan pada pertemuan Agustus lalu, pemerintah sepakat bahwa "gol ekonomi yang telah mereka susun untuk tahun ini harus mengalami penundaan".

Belum lagi sanksi yang dijatuhkan internasional kepada Pyongyang karena mereka menggelar uji coba rudal balistik dan senjata nuklir.

Analis memprediksi, rencana tersebut bakal dipaparkan pada Sabtu (10/10/2020), atau saat peringatan 75 tahun Partai Buruh Korea.

Baca juga: Intelijen Korsel Yakin Pejabat Mereka Tak Dibunuh dan Dibakar atas Perintah Kim Jong Un

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com