WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Detektif Brett Hankison satu-satunya polisi yang didakwa dalam kasus penembakan Breonna Taylor, mengaku tidak bersalah pada Senin (28/9/2020).
Breonna Taylor wanita Afro-Amerika ditembak mati dalam penggerebekan polisi di apartemennya di Louisville, Kentucky, dan kasusnya menjadi motor gerakan Black Lives Matter.
Hankison menolak dakwaan dewan juri pekan lalu, yang menuduhnya "secara teledor membahayakan nyawa" karena membabi buta menembaki apartemen yang berdekatan, dalam penggerebekan di mana Taylor ditembak mati oleh 2 polisi lainnya.
Baca juga: Video Viral Polisi Lindas Kepala Demonstran Saat Demo Breonna Taylor
Tak satu pun dari 3 polisi di penggerebekan itu didakwa atas kematian Taylor.
Wanita berusia 26 tahun yang bekerja di UGD rumah sakit itu ditembak 6 kali, setelah polisi memaksa masuk ke apartemennya saat dia tidur dengan pacarnya pada 13 Maret.
Polisi mengatakan si pacar, Kenneth Walker, menembak sekali ke arah mereka, dan itu dijadikan alasan untuk membalas, dengan membunuh Taylor tapi tidak menembak Walker.
Baca juga: Petugas Polisi Ditembak Massa dalam Unjuk Rasa Kasus Pembunuhan Breonna Taylor
Dakwaan terhadap Hankison pekan lalu memicu unjuk rasa di kota Kentucky, dan keluarga Taylor menuduh ada upaya melindungi polisi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.