Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Berani Pertanyakan Raja Thailand, Anak Muda Ini Jadi Sorotan

Kompas.com - 24/09/2020, 22:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

"Mereka mengatakan bahwa kalau gerakan ini menentang pemerintah boleh-boleh saja, tetapi meminta saya tidak berbicara menentang kerajaan," katanya.

"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak bisa melakukan hal tersebut, karena itulah akar permasalahannya, dan kalau kita tidak menyelesaikan masalah monarki, tidak bisa menyelesaikan masalah lain. Saya harus menyebutnya."

Beberapa generasi lebih tua mendukung gerakan mahasiswa ini, kata Kanokrat Lertchoosakul dosen ilmu politik dari Chulalongkorn University di Bangkok.

Yang lain mengatakan "terkejut" bahwa para mahasiswa berani meminta bahwa "institusi yang sakral, tidak bisa disentuh dan penuh dicintai" ini harus melakukan reformasi.

"Tuntutan ini merupakan tuntutan paling radikal dalam sejarah politik Thailand," kata Dr Lertchoosakul.

"Generasi yang lebih tua tidak berani berbicara mengenai apa yang mereka pikirkan. Apakah kita suka atau benci mengenai sesuatu, kami hanya menyimpan dalam. Inilah ajaran yang kami terima dari kecil."

Baca juga: Anggota Parlemen Thailand Ini Lihat Foto Bugil di Tengah Rapat

Pendukung kerajaan lakukan serangan balik

Tidak semua warga setuju dengan pendapat para pegiat muda tersebut.

Mereka yang mendukung sistem kerajaan sudah menyampaikan kekecewaan tentang apa yang disampaikan pengunjuk rasa muda dan melakukan serangan balik dengan membuat demo tandingan.

Dalam salah satu demo terbesar pada Agustus sekitar 1.200 anggota kelompok bernama Thai Loyal membawa bendera nasional dan potret raja menunjukkan dukungan sepenuhnya terhadap monarki.

Seorang politisi ternama Warong Dechgitvigrom membentuk grup itu karena dia merasa kerajaan sedang diserang.

Baca juga: Sineenat Wongvajirapakdi, Perempuan yang Kembali Jadi Selir Raja Thailand

"Poin dari grup kami adalah untuk melindungi kerajaan dengan pengetahuan dan fakta," kata Dechgitvigrom kepada Reuters.

"Institusi kerajaan tidak memainkan peran dalam menjalankan negeri. Institusi ini memberikan dukungan moral yang merekatkan semua warga."

Thai Loyal juga menyampaikan tiga tuntutan: tidak adanya pembubaran parlemen, tindakan hukum maksimal terhadap siapa saja yang berusaha menjatuhkan kerajaan, dan perubahan konstitusi hanya bisa dilakukan lewat jalur yang sah.

"Saya ingin generasi baru menghormati negeri, agama dan monarki sama seperti yang kami lakukan, karena tanpa salah satu dari tiga unsur tersebut, negeri ini tidak akan bisa bertahan," kata Somporn Sooklert salah seorang pengunjuk rasa dari kelompok Thai Loyal.

Baca juga: Setelah Diterbangkan ke Jerman, Raja Thailand Pulihkan Gelar Selirnya

Semua orang menunggu langkah Raja berikutnya

Sementara para pengunjuk rasa bersiap-siap ditahan menurut hukum di negeri itu, PM Thailand Prayuth Chan-O-Cha mengatakan Raja tidak memerintahkan agar ada penahanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com