Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama China "Heroes in Harm's Way" Picu Perdebatan soal Seksisme

Kompas.com - 24/09/2020, 11:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Koran tersebut mewawancarai seorang perawat yang mengatakan gambaran sebaliknya, bahwa "setiap perempuan yang bekerja di rumah sakitnya turun tangan dalam perjuangan melawan penyakit" karena hanya sekitar 5 persen perawat yang bekerja di sana adalah laki-laki.

Baca juga: Presiden Xi Jinping Bela Ambisi China di PBB, Peringatkan Benturan Peradaban

Perempuan berperan signifikan melawan pandemi

Meski drama itu dijanjikan akan menonjolkan peran perempuuan, sebagian besar karakter perempuan ditampilkan dalam peran junior dibandingkan yang pria, dan mereka sebagian besar memainkan peran yang akomodatif dan patuh.

Kenyataannya selama wabah China, perempuan tidak hanya memainkan peran yang menentukan di rumah sakit utama Wuhan, seperti mantan Sekretaris Partai Cai Li, yang mengawasi operasi Rumah Sakit Pusat Wuhan, tempat virus pertama kali diidentifikasi - mereka juga merupakan mayoritas tenaga medis.

Pada bulan April, surat kabar resmi China Daily mengatakan bahwa statistik menunjukkan "sekitar 50 persen dari dokter yang berjuang di garis depan [adalah] perempuan".

People's Daily menambahkan pada bulan Mei bahwa sekitar 70 persen pekerja medis di garis depan adalah perawat. China Daily mengatakan bahwa sekitar 90 persen dari mereka adalah perempuan.

Media itu juga mencatat statistik spesifik terkait Wuhan, yang mencatat lebih dari 46.000 kasus Covid-19.

Sekitar dua pertiga dari orang-orang yang menjadi pekerja medis garis depan di kota itu adalah perempuan.

Surat kabar Global Times juga mencatat bahwa perempuan memainkan peran kunci dalam pembangunan rumah sakit Huoshenshan dan Leishenshan yang dibangun dalam beberapa hari di Wuhan pada awal tahun ini.

Namun, dalam drama itu, pekerja konstruksi yang ditampilkan hanya laki-laki.

Baca juga: Peran Muslim China dalam Jalur Perdagangan Rempah Indonesia-Filipina

China telah merayakan beberapa pahlawan Covid perempuan...

Pemerintah China telah melakukan banyak hal dalam beberapa bulan terakhir untuk menyoroti peran perempuan selama wabah Covid-19.

Mayor Jenderal Chen Wei, ahli virus terkenal, telah dijadikan "Pahlawan Rakyat" untuk kontribusinya dalam menangani virus, dan ada banyak potongan rekaman yang menunjukkan dan memuji pekerja medis perempuan atas pekerjaan mereka di garis depan.

Namun, drama tersebut tiba-tiba menimbulkan pertanyaan atas narasi yang diceritakan China tentang pekerja medis perempuannya dan apakah perempuan secara lebih luas dipinggirkan.

Perlu dicatat bahwa Mayjen Chen adalah satu-satunya perempuan dari empat orang yang diberi pujian secara nasional oleh Presiden Xi Jinping.

Federasi Serikat Pekerja Wuhan juga mengatakan bahwa dari 13 orang yang mendapat pujian sebagai "Pekerja Teladan Nasional" atas pekerjaan mereka memerangi Covid-19, hanya ada empat orang perempuan.

Banyak liputan media China selektif dalam menyoroti perempuan dalam peran sebagai staf medis, yang harus mengorbankan peran mereka sebagai istri dan ibu yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com