Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, 4 Agen CIA Tenggelam dalam Misi Rahasia Melacak Militer China

Kompas.com - 22/09/2020, 17:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Empat agen Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dilaporkan tenggelam dalam misi rahasia melacak pergerakan militer China di Laut China Selatan.

Keempatnya disebut terkena badai tropis di Luzon, pulau di Filipina, saat berusaha memasang pelacak yang berbentuk seperti batu.

Laut China Selatan merupakan salah satu jalur perdagangan dunia, dan menjadi sumber kontestasi China dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.

Baca juga: CIA Rilis Ujian Masuk Mereka, Tertarik Mencoba?

Misi pada 2008 itu terjadi lima tahun sebelum Beijing membangun pulau buatan berfungsi sebagai pos pengamatan, membuat tensi dengan AS memanas.

Dilaporkan Yahoo News, dua agen CIA yang menjadi penanggung jawab adalah Stephen Stanek dan Michael Perich, di mana mereka berlatih sebagai penyelam.

Stanek yang menjadi pemimpin merupakan bagian dari pusat aktivitas paramiliter, dan pernah menjadi penyelam limbah angkatan laut.

Sementara Perich baru lulus dari US Merchant Marine Academy, di mana dia langsung ditempatkan di operasi paramiliter telik sandi AS itu.

Dua agen lainnya yang membantu misi rahasia adalah Jamie McCormick dan Daniel Meeks dari kapal sepanjang 12 meter, dilansir The Sun Senin (21/9/2020).

Misi mereka adalah menanamkan pelacak di perairan Luzon, dan kemudian menuju Jepang sebelum kembali mengabilnya beberapa pekan kemudian.

Baca juga: Mantan Petinggi CIA dan FBI Ramai-ramai Dukung Joe Biden Jadi Presiden AS

Pelacak yang disamarkan sebagai batu itu berfungsi merekam dan mencatat setiap sinyal yang dipancarkan militer China maupun kapal lainnya.

Misi tersebut tidak mempunyai hubungan dengan AS, sehingga Washington bisa menyangkal jika kelompok itu ditemukan dan tertangkap.

Untuk menguatkan penyamaran, mereka membawa dokumen palsu berisi pernyataan mereka diperintahkan seseorang membawa kapal dari Malaysia ke Jepang.

Saat itu, mereka mendapatkan kabar bahwa di hari pelaksanaan misi, terjadi Badai Tropis Higos yang terbentuk di Samudera Pasifik.

Stanek memutuskan bahwa agenda mereka jalan terus setelah prakiraan cuara memprediksi badai tersebut bakal melewati tempat mereka bertugas.

Baca juga: Seorang Mantan Anggota CIA Dituduh Menjadi Mata-mata untuk China

CIA dilaporkan juga berharap misi itu sukses, untuk membuktikan bahwa cabang mereka itu masih layak berdiri, selain milik angkatan laut.

Tetapi sialnya, Badai Higos ternyata tidak mengubah haluan dan menuju ke lokasi eksekusi dengan kecepatan angin mencapai 72 km per jam.

Sistem pelacak yang terdapat dalam kapal menunjukkan keempat agen menuju langsung ke badai sebelum keberadaan mereka tak diketahui.

Mantan pejabat telik sandi mengungkapkan, mereka tidak menemukan jejak keempatnya masih hidup. Bahkan tidak ada jaket penyelamat yang mengapung.

Kematian keempat agen rahasia tersebut tidak pernah diungkap ke keluarga mereka, hingga beberapa bulan setelah insiden.

Baca juga: Sinopsis American Ultra, Pecandu Narkoba yang Diburu CIA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com