BERLIN, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny pada Senin (21/9/2020) mengatakan, laboratorium Barat telah menemukan jejak racun saraf Novichok di dalam dan luar tubuhnya, juga menuntut Moskwa mengembalikan pakaiannya.
Navalny yang sedang memulihkan diri di klinik Charite Berlin, jatuh sakit parah dalam penerbangan dari Siberia ke Moskwa pada 20 Agustus.
Ia sempat menjalani 2 hari perawatan di rumah sakit Rusia sebelum diterbangkan ke Jerman.
Baca juga: Mengaku Pencipta Racun Novichok, Ilmuwan Ini Minta Maaf ke Navalny
"Dua laboratorium independen di Perancis dan Swedia dan laboratorium khusus Bundeswehr mengonfirmasi keberadaan Novichok di dalam dan luar tubuhku," katanya di unggahan blog pertamanya sejak siuman dari koma.
Dia pun mencatat Rusia masih belum membuka penyelidikan, dan acara talkshow di Rusia menyebut para intel Barat atau sekutunya sendiri yang melakukan serangan itu.
"Tidak ada yang bisa diharapkan lagi," tulisnya.
Baca juga: Kritikus Kremlin, Navalny Unggah Foto Turun Tangga di Instagram Setelah Sadar dari Koma
Navalny juga menuntut pihak berwenang Rusia mengembalikan pakaiannya yang dilepas sebelum dia diterbangkan ke Jerman dengan "telanjang bulat". Ia berkata, pakaian itu adalah bukti penting.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.