Mereka kerap ditautkan dengan stereotipterkait kekerasan, penindasan terhadap perempuan dan terorisme.
Ekstremis sayap kanan dan Partai AfD telah mengecapnya sebagai "citra musuh yang ganas" dan mempolitisasinya.
Baca juga: Warga Jerman Lebih Takut Donald Trump daripada Virus Corona, Kok Bisa?
Sebelumnya, Kelompok Ahli Independen atas Sikap Permusuhan terhadap Muslim (UEM) mengadakan pertemuan pertamanya di Kementerian Dalam Negeri Jerman pada hari Rabu (15/9/2020).
Kedua belas anggota kelompok pakar tersebut mewakili "keahlian teknis di bidang ilmu pengetahuan dan penerapannya", jelas kementerian sebagimana dikutip oleh KNA.
Fokus pertemuan tersebut adalah pertukaran pemikiran antara para pakar dengan Sekretaris Negara Kementerian Dalam Negeri Jerman, Markus Kerber.
Komite yang terdiri dari pakar tersebut harus menganalisis manifestasi permusuhan terhadap kaum muslim dan juga meneliti hubungannya dengan berbagai hal di antaranya sikap antisemit, misalnya, guna mengurangi rasa permusuhan ini.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer telah menunjuk anggota komite itu pada tanggal 1 September.
Kai Hafez termasuk dalam komite tersebut, bersama cendekiawan Islam, Mathias Rohe dan Yasemin Shooman dari Pusat Penelitian Integrasi dan Migrasi Jerman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.