Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percaya Ritual Mandi Lumpur Cegah Virus Corona, Politisi India Positif Covid-19

Kompas.com - 18/09/2020, 20:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang politisi India sempat memfilmkan aksinya mandi di genangan lumpur dan meniup keong yang ia yakini dapat mencegah infeksi virus corona, belum lama ini dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Sukhbir Singh Jaunapuria, seorang anggota parlemen dari negara bagian utara Rajasthan, termasuk di antara 24 anggota parlemen yang dites positif terinfeksi virus corona pada Senin (14/9/2020), menurut laporan media lokal.

Melansir Daily Mail pada Kamis (17/9/2020), sebulan sebelum diagnosis positif Covid-19, Jaunapuria telah mengunggah video aneh ke halaman Facebook-nya, di mana dia terlihat duduk bertelanjang dada di lapangan berlumpur dan meniup cangkang keong.

"Pergi keluar, hujan-hujanan, duduk di tanah, bekerja di pertanian, meniup keong… dan makan sesuatu yang "desi" (lokal India). Seseorang mendapat kekebalan dari melakukan hal-hal ini," katanya dalam bahasa Hindi.

Baca juga: Pesta Pernikahan jadi Superspreader Virus Corona, 7 Tewas dan 177 Terinfeksi

Berita itu muncul ketika India mengalami lonjakan kasus virus corona lebih dari 5 juta, dengan tambahan 97.894 kasus pada Rabu malam (16/9/2020), suatu kenaikan kasus terbesar dalam satu hari di negara itu.

India juga mengalami lebih dari 83.000 kematian, dengan 1.132 orang yang meninggal karena virus corona antara Rabu dan Kamis pekan ini.

India hanya membutuhkan 11 hari untuk jumlah kasus naik dari 4 juta menjadi 5 juta, yang berarti India sekarang memiliki wabah virus corona yang meningkat paling cepat di dunia.

Baca juga: Perbedaan PM India Narendra Modi dan Trump di Tengah Dampak Krisis Virus Corona

Pejabat negara dan saran aneh

Jaunapuria bukanlah satu-satunya politisi terkemuka yang mengusulkan pengobatan aneh untuk virus corona.

Presiden Belarusia Alexsander Lukashenko mengatakan pada awal tahun ini bahwa mengendarai traktor, minum vodka, dan menggunakan sauna akan mencegah terinfeksi virus corona.

Lukashenko mengatakan hal itu sebelum dinyatakan positif virus corona tanpa gejala.

Di Meksiko, Presiden Andrés Manuel López Obrador mengungkapkan dia membawa jimat yang katanya melindunginya dari virus corona, sementara Gubernur Puebla Luis Miguel Barbosa Huerta menyatakan bahwa orang-orang miskin kebal terhadap virus corona.

Baca juga: Ribuan Peziarah Yahudi Tertahan Tak Bisa Masuk Ukraina karena Virus Corona

Suman Haripriya, anggota parlemen India lainnya dari negara bagian Assam, menggembar-gemborkan teori bahwa urin dan kotoran sapi dapat digunakan untuk mensterilkan daerah yang terinfeksi.

Sementara Yogi Adityanath, kepala menteri Uttar Pradesh, menyarankan yoga untuk proses penyembuhan.

Tidak ketinggalan, Presiden AS Donald Trump yang menyarankan agar para ilmuwan mencoba menyuntikkan disinfektan yang mungkin bisa menjadi obat virus corona.

Baca juga: Uni Eropa Anggarkan Bantuan Dana ke Indonesia Total Rp 3,5 Triliun untuk Atasi Virus Corona

Kekurang oksigen

India sedang berjuang untuk mengatasi wabahnya yang berkembang pesat, karena persediaan oksigen di seluruh negeri menipis.

Di sebagai besar negara bagian Maharashtra, Gujarat dan Uttar Pradesh, beberapa yang paling parah terkena dampak virus corona, dengan permintaan oksigen meningkat lebih dari 3 kali lipat, kata dokter dan pejabat pemerintah, yang melakukan panggilan bantuan darurat.

"Pasien yang putus asa menelepon saya sepanjang malam, tetapi saya tidak tahu kapan saya akan mendapatkan persediaan (oksigen)," kata Rishikhesh Patil, pemasok oksigen di kota Nashik.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Wali Kota New York dan 495 Stafnya Bakal Dirumahkan

Sumber daya kesehatan India yang sedikit terbagi dengan buruk di seluruh negeri.

Hampir 600 juta orang India tinggal di daerah pedesaan dengan virus corona yang menyebar dengan cepat ke seluruh pedalaman India yang luas, menurut para ahli kesehatan yang khawatir bahwa rumah sakit bisa kewalahan.

Secara nasional, India menguji lebih dari 1 juta sampel per hari, melebihi tolok ukur Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 140 tes per 1 juta orang.

Banyak di antaranya adalah tes antigen, yang mencari protein virus dan lebih cepat, tetapi kurang akurat dibandingkan dengan RT-PCR, standar unggul untuk memastikan virus corona melalui kode genetiknya.

Ekonomi yang berkontraksi sampai 23,9 persen pada kuartal April-Juni, menyebabkan jutaan pengangguran. Pemerintah India melanjutkan pencegahan penyebaran virus corona dengan pelonggaran lockdown yang diberlakukan pada akhir Maret.

Baca juga: Para Pemimpin Bisnis Peringatkan Semua Negara untuk Tidak Lakukan Nasionalisme Vaksin Virus Corona

Pemerintah pada Mei mengumumkan paket stimulus 266 miliar dollar AS (Rp 3,9 kuadriliun), tetapi permintaan konsumen dan manufaktur belum pulih.

Sejumlah besar kantor, toko, bisnis, toko minuman keras, bar, dan restoran telah dibuka kembali.

Penerbangan evakuasi domestik dan internasional terbatas dioperasikan setiap hari bersama dengan layanan kereta api.

Sekolah akan dibuka kembali untuk siswa senior dari kelas 9-12 untuk konsultasi dengan guru pada pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com