Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Ledakan Beirut, Ini Curahan Hati Seorang Dokter Bedah Muda

Kompas.com - 16/09/2020, 21:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BEIRUT, KOMPAS.com - Malam itu kehidupan Dr Bassam Osman (27) berubah. Sekitar jam 6 malam pada 4 Agustus lalu, dokter residen bedah yang masih muda itu baru saja mengakhiri jadwal tugas dari rumah sakit tempat dia bekerja.

Namun, tak lama dia beristirahat, ledakan dahsyat dan masif mengguncang Beirut.

Ratusan orang terluka membanjiri Pusat Medis Universitas Amerika, salah satu rumah sakit terbaik di Lebanon sekaligus tempat bekerja Dr Osman.

Melansir Associated Press (AP), staf medis yang terdiri dari sekitar 100 dokter, perawat, dan para asisten mengubah serta membuat prioritas ruang untuk merawat pria, wanita, dan anak-anak yang terluka.

Mereka menjahit luka dengan pencahayaan dari lampu ponsel saat listrik padam. Yang terluka terus berdatangan karena beberapa rumah sakit lain yang berada di dekat pelabuhan itu lumpuh akibat ledakan tersebut.

Salah satu dokter veteran yang pernah bekerja selama perang saudara Lebanon mengatakan mereka belum pernah melihat yang seperti itu.

Dalam enam jam, mereka menghabiskan persediaan darurat yang bisa digunakan selama satu setengah tahun.

Osman akhirnya bekerja selama 52 jam berturut-turut. Dia merawat lebih dari puluhan pasien. Satu orang dari yang dirawatnya meninggal dunia.

"Tidak ada momen dalam hidup saya di mana saya merasa lebih berhubungan dengan diri saya sendiri dan kemanusiaan di sekitar saya [seperti saat ini]," kata Osman dalam sebuah tweet pasca 52 jam beruntun itu.

Osman, di awal karirnya, menemukan (kenyataan) yang jauh berbeda di bidang medis dari apa yang dia pikir ketika pertama kali memasuki profesi itu.

Fasilitas kesehatan Lebanon pernah dianggap sebagai yang terbaik di kawasan tersebut.

Baca juga: Pelabuhan Beirut Lebanon Kebakaran Lagi, Udara Bisa Beracun

 

Namun, dalam waktu singkat, mereka hampir runtuh, terpukul oleh krisis keuangan Lebanon dan lonjakan kasus virus corona, kemudian dihancurkan oleh ledakan Beirut.

Tapi ledakan itu juga memberi Osman rasa tanggung jawab yang lebih besar. Trauma hari itu, katanya, membentuk ikatan emosional yang lebih dalam antara dokter dan pasien,

Sehingga, tidak ada orang lain yang bisa dipercaya di negara itu di mana politisi dan institusi publik sudah tidak bertanggung jawab.

Bencana di Pelabuhan Beirut yang disebabkan oleh bahan kimia peledak yang tidak terawat selama bertahun-tahun, telah memicu kemarahan para pejabat korup Lebanon, yang juga disalahkan karena membuat negara berpenduduk 5 juta itu hampir bangkrut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com