Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Trump Kasar dan Arogan, Tapi Layak Mendapat Nobel"

Kompas.com - 16/09/2020, 09:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

OSLO, KOMPAS.com – Anggota parlemen Norwegia Christian Tybring-Gjedde berkeras bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump layak menjadi kandidat penerima Nobel Perdamaian 2021.

Tybring-Gjedde, yang menominasikan Trump peraih penghargaan bergengsi itu pada 10 September, mengatakan Trump layak mendapatkannya meski tampil sebagai orang yang “kasar dan sombong”.

Alasannya adalah Trump menjadi perantara kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel.

Dilansir dari AFP, Selasa (15/9/2020), pencalonan Trump menjadi kandidat penerima Nobel Perdamaian 2021 oleh Tybring-Gjedde memicu keributan.

Baca juga: Trump Dinominasikan Mendapat Nobel Perdamaian pada 2021

Sementara itu Komite Nobel Norwegia menyambut semua nama yang diajukan setiap tahun hingga sebelum 31 Januari untuk tahun yang bersangkutan.

Nama-nama tersebut juga harus diajukan oleh mereka yang memenuhi syarat seperti anggota parlemen dan pemerintah dari seluruh dunia, mantan pemenang, dan sejumlah profesor universitas.

Inisiatif Tybring-Gjedde menjadi berita utama di seluruh dunia dan hanya berselang kurang dari dua bulan menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November.

Sebelumnya, Tybring-Gjedde juga mengajukan nama Trump sebagai calon kandidat penerima Nobel Perdamaian pada 2018.

Baca juga: Trump Tak Keberatan jika Jual Jet Tempur F-35 ke Uni Emirat Arab

Sedangkan Trump menikmati pencalonan nominasi tersebut dan mengunggah banyak tweet untuk merayakannya.

Pada Selasa, Tybring-Gjedde menulis di harian Norwegia Aftenposten alasan dia mengajukan Trump sebagai kandidat penerima nobel untuk kedua kalinya.

"Ada sedikit keraguan bahwa Trump sering tampil sebagai orang yang kasar dan arogan," tulisnya.

Baca juga: Iran Beri Peringatan Setelah Diancam oleh Trump

"Pencalonan saya didasarkan pada hasil yang diperoleh atas nama perdamaian dunia, rekonsiliasi, dan penarikan pasukan militer ... Mungkin saja sikap tidak diplomatis Donald Trump yang membuat percakapannya berakhir lebih dari sekadar kata-kata," jelas Tybring-Gjedde.

Menurutnya, miliarder berusia 74 tahun itu memenuhi kriteria yang ditentukan oleh pencipta Hadiah Nobel, Alfred Nobel, lebih banyak dari pemenang sebelumnya.

"Suka atau tidak dengan kepribadian Trump tidaklah penting dalam konteks ini. Donald Trump adalah ... penerima Hadiah Nobel Perdamaian yang layak," pungkasnya.

Di sisi lain, Institut Nobel menolak berkomentar tentang nominasi tersebut.

Baca juga: Tepis Isu Pemanasan Global, Biden Sebut Trump Pembakar Iklim

"Penting untuk memberi tahu dunia bahwa dinominasikan tidak menjelaskan apa pun tentang pandangan Komite Nobel Norwegia terhadap sebuah nominasi," kata direktur Institut Nobel Olav Njolstad kepada AFP.

“Karena begitu banyak orang yang berhak mencalonkan calon, jelas spektrum individu dan organisasi yang dinominasikan sangat luas,” tambahnya.

Anggota parlemen Swedia Magnus Jacobsson juga telah menominasikan Trump untuk meraih Nobel Perdamaian 2021 atas upaya pemulihan hubungan antara Serbia dan Kosovo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com