Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Penembak 2 Anggotanya, Polisi Los Angeles Tawarkan Uang Rp 1,4 Miliar

Kompas.com - 15/09/2020, 06:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Kepolisian Lo Angeles, AS, menggelar pencarian intensif pria yang terekam menembak dua anggotanya dalam sebuah penyergapan.

Kantor Sheriff LA County mengumumkan bakal memberikan uang 100.000 dollar AS (Rp 1,4 miliar) bagi siapa pun yang bisa menangkap pelakunya.

Dalam rekaman, dia berjalan ke arah mobil polisi yang terparkir di Compton, Los Angeles Selatan, sebelum menembak dua penegak hukum itu.

Baca juga: Video Polisi Disergap dan Ditembak di Dalam Mobil, Trump Berang

Kepolisian menerangkan, si penembak merupakan pria Afrika-Amerika berusia antara 28 sampai 30 tahun, seperti diberitakan AFP Senin (14/9/2020).

Pihak berwenang tidak menyebutkan apakah mereka bisa mengidentifasi pelaku, yang kabur dengan mengendarai sedan berwarna hitam.

Adapun dua anggota LAPD (Kepolisian LA) menderita luka serius karena ditembak berkali-kali. Meski begitu, kondisi mereka stabil.

Petugas perempuan yang berusia 31 tahun terkena tembakan di rahang dan lengan. Sementara rekannya (24) terluka di dahi, lengan, dan tangan.

Insiden yang sebelumnya tidak ada pemicunya tersebut menuai perhatian baik media internasional maupun politisi di "Negeri Uncle Sam".

Apalagi, penembakan itu terjadi di wilayah yang tingkat kejahatannya tinggi, dan terkenal sebagai daerah konflik polisi dan komunitas kulit hitam.

Baca juga: Keluarga Korban Penembakan Polisi Resmi Buat Laporan di Polda Sulsel

"Insiden ini menunjukkan betapa berbahayanya pekerjaan ini dalam sekejam mata," kata Sheriff LA County Alex Villanueva dalam konferensi pers.

Insiden ini pun tak pelak juga menjadi perhatian Presiden Donald Trump, yang menumpahkan kemarahannya lewat kicauan di Twitter.

Dalam cuitannya, presiden 74 tahun itu menyebut si pelaku sebagai "binatang yang harus mendapat pukulan dengan sangat keras".

"Jika sampai mereka mati (dua petugas yang terluka), maka tersangka harus mendapat hukuman mati secepatnya. Hanya ini cara satu-satunya," kata dia.

Penantangnya di Pilpres AS, Joe Biden, juga mengecam aksi penyergapan tersebut dengan menyebutnya "penembakan berdarah dingin yang tak beralasan".

"Kekerasan dalam alasan apa pun adalah perbuatan salah. Siapa pun yang bertanggung jawab harus dihadapkan ke pengadilan dan dihukum," tegas Biden.

Baca juga: Buntut 100 Hari Lebih Dilanda Demo, Polisi Portland AS Dilarang Pakai Gas Air Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com