KOMPAS.com - Artikel terpopuler di kanal global Kompas.com kemarin adalah tentang cara Swedia menangani virus corona.
Negara Skandinavia yang dikenal "santai" dalam menghadapi pandemi Covid-19 itu memiliki cara khusus, yang uniknya tidak seketat negara-negara lain tapi justru manjur.
Baca juga: Microsoft Gagal Oracle pun Jadi, Kenapa AS Ngebet Beli TikTok?
Bergeser ke Amerika Serikat (AS), muncul kabar bahwa Presiden Donald Trump bakal mengajukan masa jabatan 3 periode.
Keinginan itu ia kemukakan karena merasa "berhak".
Kedua berita tersebut termasuk dalam 4 artikel terpopuler di kanal glohal sepanjang Senin (14/9/2020) hingga Selasa (15/9/2020). Selengkapnya bisa Anda simak di bawah ini.
Baca juga: Jenguk Ayah yang Sekarat, 1 Keluarga Ditagih Biaya Karantina Hotel Rp 172 Juta
Swedia pekan lalu melakukan sejumlah tes virus corona tapi cuma 1,2 persen yang positif lagi. Angka ini adalah yang terendah di sana sejak pandemi.
Mulai "bersihnya" Swedia membuatnya dihapus dari daftar karantina Inggris, dan membuka kembali pintu bagi pariwisata dan perekonomiannya.
Lantas, bagaimana cara santai Swedia bisa menjinakkan virus corona? Anda bisa mendapatkan jawabannya di sini.
Baca juga: Dituduh Mahathir Memecah Dukungan Melayu, Ini Jawaban Syed Saddiq
Banyak yang sekarang bertanya bagaimana pandemi sebelumnya berakhir? Dan bagaimana akhir perjalanan dari pandemi Covid-19 saat ini?
Mungkin bisa mengetahuinya dari sejarah pandemi sebelumnya, yakni wabah flu Spanyol 1918 dan wabah flu babi.
Artikel selengkapnya dapat Anda baca di sini.
Baca juga: Video Polisi Disergap dan Ditembak di Dalam Mobil, Trump Berang
Sebuah laporan intelijen membocorkan bahwa Iran berencana mengeksekusi Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Afrika Selatan Lana Marks.
Dilansir dari Politico via New York Post, laporan tersebut dibocorkan oleh dua pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, Minggu (13/9/2020).
Kenapa Marks jadi sasaran Iran? Beritanya dapat Anda baca di sini.
Baca juga: Di Tengah Ketegangan dengan Beijing, Dubes AS di China Mundur
Presiden AS Donald Trump menyatakan, dia bakal mengajukan masa jabatan hingga tiga periode karena "dia merasa berhak" untuk itu.
Dia menyatakannya dalam kampanye di Nevada pada Sabtu (12/9/2020), di mana sebagian besar pendukungnya tak mengenakan masker dan menjaga jarak.
Atas dasar apa Trump merasa berhak menjabat 3 periode? Pernyataannya dapat Anda baca di sini.
Baca juga: Pria Terjelek di Uganda Nikahi Istri Ketiga, Sekarang Punya 7 Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.