Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Taliban Mau Gencatan Senjata kalau Anggotanya Dibebaskan"

Kompas.com - 13/09/2020, 13:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com - Talibat dapat menawarkan gencatan senjata dengan imbalan pembebasan para anggotanya yang dipenjara.

Hal tersebut disampaikan kepala proses perdamaian untuk Pemerintah Afghanistan, saat pembicaraan damai dibuka pada Sabtu (12/9/2020).

Abdullah Abdullah ketua Dewan Tinggi Afghanistan untuk Rekonsiliasi Nasional mengatakan, "bisa jadi" Taliban akan menuntut pembebasan tahanan lebih lanjut sebelum melakukan gencatan senjata.

Baca juga: Perundingan Damai BersejarahAfghanistan-Taliban Dimulai

Berdasarkan perjanjian penarikan pasukan yang disepakati AS dan Taliban di Doha pada Februari, 5.000 tahanan Taliban telah dibebaskan dengan imbalan pembebasan 1.000 pasukan pemerintah Afghanistan.

"Ini bisa jadi salah satu gagasan mereka atau salah satu tuntutan mereka," kata Abdullah kepada AFP tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Ini adalah tugas tim negosiasi untuk mencaritahu hal-hal apa yang dapat membantu kami memanfaatkan momen ini."

Baca juga: Bom di Kabul Targetkan Wakil Presiden Afghanistan, Warga jadi Korbannya

Dalam pidato pembukaannya Abdullah menyerukan gencatan senjata segera dilakukan, tetapi permintaannya tidak digubris salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar, yang tidak menyebutkan gencatan senjata dalam pidato pembukaannya.

Taliban khawatir mengurangi kekerasan dapat mengikis pengaruh mereka, tetapi sudah menerapkan dua gencatan senjata sementara dalam setahun terakhir.

Baca juga: Dugaan Intelijen: Iran Bayar Taliban jika Serang Pasukan AS

Kemudian saat ditanya apakah pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan datang pada November adalah alasan gencarnya diplomasi Washington, Abdullah berkata "mereka meningkatkannya dalam beberapa bulan terakhir."

"Tetapi yang mendesak sebenarnya rakyat Afghanistan," tambahnya.

"Kamp Moria (adalah) takdir bagi banyak keluarga Afghanistan, banyak dari mereka, karena kelanjutan perang," katanya mengacu pada kamp Moria Yunani yang terbakar pekan ini dan menampung banyak warga Afghanistan.

Baca juga: Kebakaran Besar di Kamp Moria, Yunani Diindikasi Ulah Pengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com