Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Xi Jinping: China Telah Lewati Cobaan Virus Corona yang Luar Biasa

Kompas.com - 08/09/2020, 14:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping mengklaim, negaranya berhasil melewati "cobaan virus corona yang luar biasa dan bersejarah".

Xi mengatakannya dalam upacara penganugerahan pengharagaan kepada tim medis yang diiringi dengan seruan terompet dan tepuk tangan meriah.

Dalam propagandanya, Beijing mengklaim sudah berhasil menangani Covid-19, di mana krisis kesehatan itu jadi bukti ketangkasan dan kepemimpinan partai Komunis.

Baca juga: Presiden Xi Jinping Siapkan Langkah untuk Cegah Separatisme di Tibet

Klaim itu dibuktikan dengan pemberian medali kepada "empat pahlawan" dari tenaga medis, di depan ratusan delegasi yang mengenakan masker dan pin bunga besar.

"Kita telah melewati cobaan yang luar biasa dan bersejarah," kata Xi Jinping seraya memuji "perjuangan heroik" China melawan virus corona.

Presiden China berusia 67 tahun itu mengklaim, mereka adalah yang pertama menang melawan Covid-19 maupun dalam pemulihan ekonomi.

"Negeri Panda" sempat menjadi sorotan dunia pada awal 2020 atas penanganan mereka terhadap virus yang kini menginfeksi 27 juta orang di muka Bumi ini.

Dua negara Barat, Amerika Serikat (AS) dan Australia, menuding Beijing sengaja menyembunyikan asal dan seberapa parah virus itu.

Dilansir AFP Selasa (8/9/2020), pengharagaan di Aula Agung Rakyat itu dibuka dengan mengheningkan cipta bagi korban meninggal virus.

Baca juga: Trump dan Xi Jinping Kirim Pesan ke Jokowi terkait HUT Ke-75 RI

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemnberian medali kepada empat orang tenaga kesehatan, salah satunya adalah Zhong Nangshan.

Dokter berusia 83 tahun itu dipandang sebagai wajah China dalam upaya mereka menangani virus bernama resmi SARS-Cov-2 tersebut.

"Kami akan segera bergandengan tangan dengan pekerja medis di seluruh dunia untuk melacak dari mana asal virus ini," papar Zhong.

Selain Zhong, mereka yang menerima anugerah tertinggi itu adalah pakar biokimia Chen Wei, kepala rumah sakit di Wuhan, dan pakar pengobatan tradisional berusia 72 tahun.

Namun, acara tersebut sama sekali tak mengomentari Li Wenliang, dokter yang pertama kali mengungkapkan wabah itu ke hadapan publik.

Baca juga: Hampir Seminggu Ditahan, Profesor yang Kritik Xi Jinping Kejam Kini Bebas

Aksinya sempat berbuah ancaman dari polisi karena dia dianggap meresahkan publik. Pada akhirnya, dia meninggal karena wabah itu pada 7 Februari.

Berdasarkan jumlah resmi yang dipaparkan, terdapat 4.634 kematian karena virus corona, sejak wabah itu terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.

Pemerintah "Negeri Panda" selalu mengklaim bahwa mereka bisa menekan angka penyebarannya melalui lockdown dan larangan bepergian yang ketat.

Adapun mereka selalu bersikukuh bahwa SARS-Cov-2 yang saat ini telah membunuh hampir 900.000 orang di seluruh dunia itu masih belum diketahui asal usulnya.

Baca juga: Esainya Sebut Xi Jinping Pemimpin Kejam, Profesor Hukum China Ditahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com