NEW DELHI, KOMPAS.com - Militer India mengirim pesan ke militer China, atas laporan 5 warga sipil India yang diculik di sebuah negara bagian perbatasan pekan lalu.
Seorang menteri kabinet India yang dikutip BBC Senin (7/9/2020) mengatakan, "pesan hotline" telah dikirim ke China.
Tuduhan bahwa 5 pria diculik oleh pasukan China pertama kali di-twit pada 6 September oleh seorang anggota parlemen India di negara bagian Arunachal Pradesh.
The Indian Army has already sent hotline message to the counterpart PLA establishment at the border point in Arunachal Pradesh. Response is awaited. https://t.co/eo6G9ZwPQ9
— Kiren Rijiju (@KirenRijiju) September 6, 2020
Baca juga: Kembali Memanas, China Tuduh Tentara India Lepaskan Tembakan Peringatan di Perbatasan
Kiren Rijiju Menteri Negara Bagian untuk urusan minoritas India yang berasal dari negara bagian perbatasan Arunachal Pradesh yang terisolasi di mana penculikan itu terjadi mengatakan, hotline militer yang dirancang untuk membantu meredakan ketegangan perbatasan telah diaktifkan untuk mengirim pesan militer ke China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, Beijing "belum punya rincian untuk dirilis" tentang insiden itu.
Ia menambahkan, China "tak pernah mengakui apa yang disebut 'Arunachal Pradesh' yang merupakan wilayah selatan Tibet China."
Baca juga: India-China Sepakat Redakan Ketegangan Perbatasan
Anggota parlemen Arunachal Pradesh Tapir Gao sebelumnya ngetwit bahwa penculikan diduga terjadi pada 3 September di dekat perbatasan, tapi dia tidak memberi detail lebih lanjut.
Hubungan kedua negara terus memburuk sejak Juni, ketika 20 tentara India tewas dalam bentrokan di perbatasan Ladakh yang disengketakan.
Sampai sekarang China belum mengungkap jumlah korban tewas atau luka-luka di pihak mereka.
Kemudian pada Agustus India menuduh China memprovokasi ketegangan militer dua kali dalam satu minggu di perbatasan yang sama.
Baca juga: India Blokir PUBG, China Marah-marah Lagi
"Negeri Panda" membantah dua tuduhan itu, dengan mengatakan pertikaian perbatasan "sepenuhnya" adalah salah India.
India menuduh China "mengerahkan sejumlah besar pasukan, perilaku agresif, dan upaya untuk mengubah status quo secara sepihak."
Meski tidak ada kekerasan baru, bentrokan kecil beberapa kali dilaporkan. Para analis menggambarkan situasi di perbatasan itu tidak stabil sejak Juni.
Baca juga: Konflik Perbatasan China-India Berkepanjangan, Panglima India: Bisa Selesai dengan Pembicaraan
Kedua negara terus saling lempar kesalahan atas bentrokan di Ladakh, Himalaya, yang merupakan garis perbatasan mereka.
Perbatasan itu tidak ditandai dengan jelas dan medannya sangat curam.
Sengketa perbatasan juga gagal diselesaikan meski ada sejumlah pembicaraan militer dan diplomatik.
Baca juga: Video Viral Ghost Rider India, YouTuber Bakar dan Naiki Motornya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.