Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Reformasi Gagal, Presiden Perancis Ancam Beri Sanksi Politisi Lebanon

Kompas.com - 01/09/2020, 23:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

"Saya siap menjadi tuan rumah di Paris," katanya.

Pengaruh asing

Macron telah menjadi pusat perhatian dalam menuntut perubahan baik di Lebanon, tetapi kekuatan asing lainnya masih memiliki pengaruh besar di sana, terutama Iran melalui kelompok Syiah yang bersenjata lengkap, Hezbollah.

Seorang utusan senior dari Amerika Serikat, yang mengklasifikasikan Hezbollah sebagai organisasi teroris dan yang telah menyalurkan uang ke tentara Lebanon, dijadwalkan tiba di Beirut pada Rabu (2/9/2020).

Arab Saudi juga secara tradisional menjalankan kekuasaan melalui komunitas Sunni di Lebanon.

Baca juga: Menteri Perancis: Lebanon Berisiko Menghilang

Saat Macron menanam pohon cedar, tim angkatan udara Perancis terbang beratraksi di udara, dengan membentuk jejak asap berwarna merah, putih dan hijau, warna nasional Lebanon.

Pada 100 tahun lalu, perbatasan Lebanon diproklamasikan oleh Perancis, negara koloniannya, dalam sebuah ukiran kekaisaran dengan Inggris.

Negara yang pernah disebut-sebut sebagai Parisnya Timur Tengah itu, memperoleh kemerdekaan pada 1943.

Macron memulai perjalanannya pada Senin dengan bertemu dengan Fairouz, seorang seniman berusia 85 tahun, salah satu penyanyi paling terkenal di dunia Arab yang musiknya melampaui divisi Lebanon.

Di luar rumahnya, pengunjuk rasa melambaikan spanduk. Salah satu berbunyi, "Tidak ada kabinet oleh, atau dengan, para pembunuh."

Macron mengunjungi pelabuhan Beirut yang hancur dan bertemu dengan Presiden Michel Aoun untuk perayaan 100 tahun, sementara lusinan pengunjuk rasa anti-pemerintah berkumpul di Lapangan Martir Beirut.

Baca juga: Pemerintah Perancis Sampaikan Peta Jalan Reformasi untuk Pemerintahan Lebanon

Dia juga akan bertemu dengan faksi utama Lebanon.

Krisis ekonomi Lebanon berakar dari puluhan tahun lalu, yang mana terjadi korupsi dalam negeri, dan pemborosan yang membuatnya menjadi salah satu beban hutang publik terberat di dunia.

Sejak Oktober, nilai mata uang telah anjlok dan deposan telah dibekukan dari tabungan mereka yang semakin tidak berharga dalam sistem perbankan yang lumpuh.

Kemiskinan dan pengangguran melonjak di negara yang telah menampung banyak pengungsi.

"Hari ini semuanya terblokir dan Lebanon tidak dapat lagi membiayai dirinya sendiri," kata Macron, menambahkan bahwa bank sentral dan sistem perbankan berada dalam krisis dan diperlukan audit.

“Kita perlu tahu kebenaran angka-angkanya, agar bisa diambil tindakan hukum,” katanya.

Baca juga: Beberapa Aturan Pendukung Lockdown Lagi yang Berlangsung di Lebanon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com