Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Eksplorasi Turki di Mediterania Timur yang Diperpanjang, Yunani Sebut "Ilegal"

Kompas.com - 01/09/2020, 18:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

 

ATHENA, KOMPAS.com - Kapal eksplorasi Oruc Reis milik Turki akan memperpanjang waktu pengerjaan proyek di Mediterania timur, Yunani sebut itu adalah tindakan "ilegal".

Penasihat angkatan laut Turki mengatakan kapal eksplorasi Oruc Reisnya akan melakukan survei seismik di daerah sengketa, Mediterania timur, hingga 12 September, memicu tanggapan marah dari negara tetangganya, Yunani.

Yunani sangat tidak setuju dengan klaim Turki terkait sumber daya hidrokarbon di area sengketa Mediterania timur, yang mana sebagian besar terdapat pulau-pulau dari negaranya.

Baca juga: Makin Tegang dengan Yunani, Turki Umumkan Latihan Militer

Sementara, kedua belah pihak telah mengadakan latihan militer di Mediterania timur, yang menandakan potensi perselisihan yang semakin memanas, menurut laporan dari Al Jazeera pada Selasa (1/9/2020). 

Angkatan laut Turki mengatakan sebelumnya bahwa misi Oruc Reis akan berakhir pada 1 September, tapi kemudian pada Senin malam (31/8/2020) pihak angkatan taut Turki mengumumkan jadwal misi tersebut diperpanjang hingga 12 September.

Arahan itu muncul setelah eksekutif Uni Eropa pada Senin pagi menyerukan Turki untuk melakukan dialog dengan pihaknya, dan menyerukan agar Ankara menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang memicu ketegangan di Mediterania timur.

Baca juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani dan Turki Perang Komentar

Kementerian luar negeri Yunani menyebut arahan perpanjangan itu ilegal dan mendesak Turki untuk meredakan ketegangan, serta bekerja sama untuk stabilitas di kawasan.

"Turki terus mengabaikan seruan untuk dialog dan meningkatkan provokasinya," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, "Yunani tidak akan dapat diperas."

Yunani akan terus mengupayakan kesepakatan maritim dengan tetangganya itu, berdasarkan hukum internasional dan hukum Laut, tambah kementerian itu.

Baca juga: Turki Umumkan Temukan Cadangan Gas Alam Besar di Laut Hitam

Pekan lalu, Yunani meratifikasi kesepakatan tentang perbatasan laut dengan Mesir, menyusul kesepakatan serupa yang ditandatangani antara Turki dan Libya.

Arahan terbaru Turki terhadap perpanjangan waktu kerja Oruc Reis mengacu pada area eksplorasi tertentu.

Pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Oruc Reis akan terus bekerja selama 90 hari ke depan, secara bertahap semakin dekat ke provinsi Antalya di Turki.

Baca juga: Tak Terima Hagia Sophia Dijadikan Masjid, Ekstremis Sayap Kanan Yunani Bakar Bendera Turki

Survei seismik adalah bagian dari pekerjaan persiapan untuk eksplorasi hidrokarbon potensial.

Turki juga telah mengeksplorasi sumber daya hidrokarbon di Laut Hitam dan menemukan ladang gas 320 miliar meter kubik.

Secara terpisah, Turki juga mengatakan akan mengadakan latihan militer di lepas pantai barat laut Siprus hingga 11 September.

Baca juga: Hagia Sophia Menjadi Masjid, Begini Sindiran Yunani ke Turki

Pekan lalu, UE mengatakan sedang bersiap untuk menjatuhkan sanksi pada Turki, termasuk langkah-langkah ekonomi yang keras, kecuali ada kemajuan dalam mengurangi ketegangan yang meningkat dengan Yunani dan Siprus di Mediterania timur.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengecam ancaman Uni Eropa sebagai bentuk sikap "munafik".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com