Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Bersejarah, Penerbangan Komersial Pertama Israel-UEA Mendarat di Abu Dhabi

Kompas.com - 31/08/2020, 21:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

ABU DHABI, KOMPAS.com - Pesawat komersial pertama dari Israel ke Uni Emirat Arab (UEA) telah mendarat di Abu Dhabi, Senin (31/8/2020), menandai langkah besar untuk menormalkan hubungan setelah pengumuman kesepakatan damai.

Pesawat El Al Israel melakukan penerbangan bersejarah dengan lama perjalanan tiga jam, membawa delegasi pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS).

Penerbangan tersebut diizinkan melintasi wilayah udara Arab Saudi, yang biasanya diblokir untuk lalu lintas udara Israel.

UEA menjadi negara Arab ketiga di Timur Tengah yang mengakui Israel sejak pendiriannya pada 1948.

Pada Sabtu (29/8/2020), UEA mencabut undang-undang (UU) yang memboikot Israel, yang telah berlaku sejak 1972, dan awal bulan ini kedua negara membuka layanan telepon langsung untuk pertama kalinya.

Baca juga: Penasihat Sekaligus Menantu Trump, Jared Kushner Puji Kesepakatan Damai Israel-UEA

Kesepakatan untuk menormalisasi hubungan - yang ditengahi oleh AS - diumumkan secara mengejutkan pada 13 Agustus lalu.

Penerbangan LY971 - yang mewakili kode panggilan internasional UEA - membawa delegasi yang termasuk menantu Donald Trump sekaligus penasihat senior Jared Kushner dan Penasihat Keamanan Nasional Israel Meir Ben-Shabbat.

Kushner memimpin pembicaraan rahasia yang menghasilkan perjanjian Israel-UEA.

Tim gabungan akan bertemu perwakilan Emirat untuk mengembangkan kerja sama antara Israel dan UEA. Penerbangan kembali akan diberi nomor LY972, yang merupakan kode panggilan internasional Israel.

Dalam sebuah tweet dalam bahasa Ibrani, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memuji kedatangan penerbangan itu sebagai contoh "perdamaian untuk perdamaian" - menyiratkan ketidakpercayaannya pada gagasan bahwa perdamaian antara Israel dan negara-negara Arab hanya bisa terjadi dengan adanya perdagangan tanah yang diduduki.

Baca juga: Usai Damai dengan UEA, Israel Jalin Diskusi Rahasia dengan Negara Arab Lain

Meski disambut oleh banyak komunitas internasional, pengakuan UEA atas Israel tanpa prasyarat pembentukan negara Palestina dikecam oleh Palestina sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.

Sebagai imbalan atas hubungan resmi dengan UEA, Netanyahu setuju untuk menangguhkan rencana kontroversial untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki - tanah yang diklaim oleh Palestina untuk masa depan negara mereka sendiri.

Sebelum UEA, Mesir dan Yordania adalah dua negara Arab lainnya di Timur Tengah yang secara resmi mengakui Israel, setelah menandatangani perjanjian perdamaian masing-masing pada tahun 1978 dan 1994.

Mauritania, anggota Liga Arab di barat laut Afrika, menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 1999 tetapi memutuskan hubungan pada 2010.

Baca juga: Oman, Bahrain dan Sudan Diyakini Akan Ikuti Langkah UEA

'Semakin banyak negara Arab' ikuti langkah UEA

Sebelumnya, Netanyahu mengklaim para pejabatnya sedang melakukan serangkaian perundingan dengan negara-negara Arab untuk meningkatkan hubungan dengan Israel.

Di tempat terpisah, penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien, mengatakan semakin banyak negara Arab dan negara Muslim yang mengikuti langkah UEA membuka hubungan resmi dengan Israel.

O'Brien dan beberapa pejabat AS akan mendampingi delegasi Netanyahu yang akan terbang dengan pesawat komersial pertama ke Uni Emirat Arab hari Senin ini.

"Kami yakin, negara Muslim dan Arab lainnya akan mengikuti langkah UEA untuk membawa pemulihan hubungan dengan Israel," kata O'Brien kepada jurnalis setelah berbincang dengan Netanyahu.

Dia tidak menyebutkan negara yang dimaksud, tapi pejabat Israel sebelumnya menyinggung negara Oman, Bahrain, dan Sudan.

Baca juga: UEA Keluarkan Dekrit, Resmikan Hubungan Damai dengan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com