Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Mengaku Bakar Kampus untuk Mendukung Al Qaeda

Kompas.com - 29/08/2020, 17:49 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Seorang mantan mahasiswa di Minnesota mengaku berusaha untuk bergabung dengan Al Qaeda dan mencoba membakar beberapa gedung universitas.

Melansir New York Post pada Jumat (28/8/2020), Tnuza Jamal Hassan (22 tahun), dari Minneapolis, mengaku bersalah pada Rabu (26/8/2020), karena berusaha memberikan dukungan material kepada Al Qaeda.

Di Kantor Pengacara Amerika Serikat untuk Distrik Minnesota, ia mengumumkan tindakan itu ia lakukan ketika dia masih mahasiswa baru di Universitas St. Catherine di St. Paul.

Baca juga: Al Qaeda Coba Tumpangi Protes Black Lives Matter

Dokumen pengadilan menunjukkan Hassan menulis surat pada Maret 2017 dan secara anonim mengirimkannya kepada 2 siswa lain yang dia mencoba merekrut untuk organisasi Al Qaeda.

Hassan, penduduk asli AS, kemudian membeli tiket pulang-pergi pada September 2017 dari Bandara Internasional Minneapolis-Saint Paul ke Dubai, Uni Emirat Arab, dan tiket kedua dari Dubai ke Kabul, Afghanistan, kata jaksa federal.

Perjalanan Hassan akhirnya dihentikan di Dubai karena dia tidak memiliki visa untuk memasuki Afghanista.

Baca juga: Kronologi dan Dampak Terbunuhnya Pimpinan Al Qaeda Afrika Utara, Abdelmalek Droukdel

Pada Rabu, ia mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk kembali ke AS dan ingin bergabung dengan Al Qaeda.

Dia tidak berencana untuk berperang untuk kelompok teroris tersebut, tetapi mengatakan dia ingin mendukungnya “dengan cara lain,” lapor Star Tribune.

Hassan meninggalkan rumah keluarganya pada Januari 2018 dan pindah ke ruang asrama Universitas St. Catherine.

Baca juga: Perancis Bunuh Pemimpin Al Qaeda di Afrika Utara, Abdelmalek Droukdel

Sekitar 9 hari kemudian, dia mencoba menyalakan api di 6 gedung di sekolah itu, lapor surat kabar itu.

Hassan mengakui dia mencoba membakar gedung-gedung itu sebagai tindakan pembalasan terhadap AS karena menentang Al Qaeda di Afghanistan, kata jaksa federal.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam kebakaran yang terjadi di asrama yang memiliki fasilitas penitipan anak, di mana ada 33 anak dirawat, menurut lapor Associated Press

Baca juga: Siprus akan Deportasi 17 Migran yang Diduga Terafiliasi ISIS dan Al-Qaeda

Pengacara Hassan menolak berkomentar pada Rabu.

Hassan mendapat tuduhan lain karena berbohong kepada FBI selama kejadian kebakaran pada Desember lalu.

Dia terancam hukuman 20 tahun penjara dan diawasi pembebasannya selama sisa hidupnya, lapor Star Tribune.

Baca juga: Tentara Arab Saudi Pelaku Penembakan Pangkalan AL AS Punya Hubungan dengan Al Qaeda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com