PARIS, KOMPAS.com - Lebih dari 80 orang ditangkap saat suporter Paris Saint-Germain (PSG) membakar mobil dan bentrok dengan polisi di Champs-Elysees, Perancis.
Kerusuhan terjadi usai kekalahan PSG di final Liga Champions 2019/2020 melawan Bayern Muenchen, Minggu (23/8/2020) malam waktu setempat.
Sekitar 5.000 suporter berkumpul di stadion Parc des Princes Paris untuk mendukung PSG.
Baca juga: Suporter PSG Rusuh Pasca-Final Liga Champions, Mobil Dibakar dan Lempar Kembang Api
Mereka menyalakan suar dan semangat bernyanyi, tapi akhir ceritanya tidak bahagia karena Les Parisiens kalah 0-1 dari Die Roten.
Setelah terjadi bentrokan di lokasi nonton bareng, kerusuhan lainnya pecah pada tengah malam waktu setempat di Champs-Elysees.
Kendaraan dibakar, jendela dipecahkan, dan toko-toko dirusak. Polisi lalu menangkap 83 orang malam itu.
Baca juga: PSG Vs Bayern, Ada yang Berbahagia di Atas Penderitaan Les Parisiens
Wali Kota Paris Anne Hidalgo sebelumnya telah meminta suporter "merayakan secara dewasa" jika PSG mengalahkan Bayern.
Sebab suporter klub kaya raya itu sempat bentrok dengan polisi usai kemenangan 3-0 lawan RB Leipzig di semifinal.
Tidak ada social distancing yang diterapkan di dalam maupun luar stadion Parc des Princes.
Lemparan silih berganti dilakukan suporter PSG dan polisi. Suporter yang terdiri dari anak-anak muda itu melemparkan kembang api, dan polisi menindaknya dengan menembakkan gas air mata.
Baca juga: Final Liga Champions Jadi Laga Terakhir Thiago Silva bersama PSG
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.