SACRAMENTO, KOMPAS.com - Warga California utara, Amerika Serikat (AS), kini harus berhadapan dengan suhu tinggi, udara berasap yang tidak sehat, dan kemungkinan pemadaman listrik akibat kebakaran besar di hutan.
Kualitas udara menjadi tidak sehat di sana, dan meningkatkan kekhawatiran terhadap orang-orang yang rentan terkena penyakit pernapasan.
Setidaknya 5 orang meninggal akibat bencana ini, dan puluhan ribu rumah dalam ancaman terbakar, kata pihak berwenang pada Kamis (20/8/2020).
Baca juga: Kebakaran Hebat di California, Akibat Hampir 11.000 Sambaran Petir Selama 72 Jam
Para pejabat setempat kemudian mengimbau warga untuk menutup pintu dan jendela, serta berdiam diri di rumah sampai kebakaran mereda.
Asap dapat mengiritasi mata dan saluran penapasan, menyebabkan batuk, serta tenggorokan kering dan gatal.
"Saya merasa pusing padahal berusia 30 tahun dan sehat. Bayangkan bagaimana rasanya jika Anda sudah lanjut usia atau menderita asma," kata Kyle Laurentine dari San Mateo, kepada Associated Press (AP) Kamis (20/8/2020).
Namun dengan imbauan untuk menghemat listrik, para warga kini menghadapi dilema.
Jika menyalakan AC atau kipas angin akan boros listrik, tapi jika tidak dinyalakan akan terjebak kepanasan di rumah.
Baca juga: Berjuang Memadamkan Kebakaran California, Pilot Helikopter Tewas Terjatuh
Jika di dalam ruangan terlalu panas, Erin DeMeritt dari Distrik Manajemen Kualitas Udara Bay Area menyarankan, warga mengunjungi pusat pendingin atau ruang apa pun dengan penyaring udara sambil mematuhi protokol pemakaian masker dan social distancing.
"Penting juga untuk dicatat bahwa bandana dan masker yang digunakan untuk melindungi diri dari virus corona tidak cukup melindungi diri dari asap kebakaran hutan," tambahnya.
Buruknya kualitas udara pada Rabu (19/8/2020) diakibatkan Bay Area dikepung kebakaran hutan di utara, selatan, dan timur.
Para ilmuwan sudah berkali-kali mengatakan, cuaca panas dan kering dari perubahan iklim membuat lebih banyak hutan California yang terbakar.
Paparan asap dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk asma dan serangan jantung, kata ilmuwan atmosfer Universitas Negeri Colorado, Jeff Pierce.
Asap bahkan bisa menembus rumah, menyulitkan orang-orang rentan termasuk mereka yang sakit Covid-19, kata Pierce dikutip dari AP.
Partikel dapat merusak lapisan paru-paru, memicu sistem kekebalan alami tubuh bereaksi berlebihan dengan peradangan, untuk melawan infeksi yang sebenarnya tidak ada.
Baca juga: Kebakaran Hutan California Hanguskan 8.000 Hektar, 7.800 Warga Mengungsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.