Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Kalah, Hillary Clinton Peringatkan Trump Bisa Curi Pilpres 2020

Kompas.com - 20/08/2020, 11:37 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

Sumber Politico

NEW YORK, KOMPAS.com – Empat tahun setelah kekalahan mengejutkannya pada pemilihan presiden (pilpres) 2016, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton angkat bicara melalui pidato pada hari ke-3 Konvensi Nasional Partai Demokrat.

Berbicara dari kediamannya di Chappaqua, New York, Rabu malam (19/08/2020), Clinton memperingatkan bahaya mantan lawan politiknya Presiden Donald Trump mencoba mencuri pilpres 3 November mendatang.

“Jangan pernah lupa. Joe Biden dan Kamala Harris dapat unggul 3 juta suara namun tetap kalah pilpres. Saya punya pengalaman itu. Jadi jelas kita harus menang telak supaya Trump tidak mencuri kemenangan,” ujar Clinton seperti dikutip Politico.

Baca juga: Eks Presiden AS Bill Clinton Sebut Pemerintahan Trump Kacau, Terutama soal Penanganan Covid-19

Seperti diketahui, istri mantan presiden Bill Clinton itu unggul popular vote pilpres 2016 namun gagal menjadi presiden wanita pertama AS karena kalah pada perhitungan electoral college.

Kontroversi hasil pilpres 2016 memang masih terus membekas. Intelijen Rusia yang diarahkan Presiden Vladimir Putin diduga berkolusi dengan tim kampanye Trump untuk membantu taipan real estate itu menumbangkan Clinton.

Clinton menyampaikan banyak rakyat AS yang datang kepadanya menyesali keputusan mereka memilih Trump. Mereka tidak menyadari betapa berbahayanya sosok presiden ke-44 AS itu.

Mantan Senator New York itu meminta pemilih agar tidak golput dan memberikan suaranya untuk mengalahkan Trump karena pilpres kali ini bukan main-main.

Baca juga: Barack Obama Sebut Trump Presiden Reality Show

Kritik Trump dan Puji Biden

Clinton juga mengkritik pedas empat tahun kepresidenan Trump.

“Saya masih ingat pada pagi hari setelah kekalahan saya, saya meminta rakyat AS berpikir terbuka dan memberi kesempatan kepada Trump untuk memimpin,” ucapnya.

Namun Clinton melanjutkan sudah sangat jelas presiden berusia 74 tahun itu gagal total.

“Saya sangat berharap Donald Trump tahu bagaimana menjadi seorang presiden, karena saat ini kita sangat membutuhkan presiden."

Seperti pembicara pada hari pertama dan kedua, Clinton memberikan testimoni hangat kepada calon presiden (capres) Demokrat Joe Biden.

Baca juga: Pilpres AS: Mungkinkah Joe Biden Kalahkan Trump dan Jadi Presiden?

Clinton menyebut Biden sebagai sosok yang penuh perhatian dan empati melalui cerita pengalaman pribadinya. 

Biden meneleponnya ketika ibunda Clinton, Dorothy Rodham meninggal dunia pada tahun 2011.

Politisi berusia 73 tahun itu juga memuji keputusan bersejarah Biden memilih Senator California Kamala Harris sebagai calon wakil presiden (cawapres).

“Malam ini anak-anak Amerika melihat masa depan mereka melalui sosok Kamala Harris, seorang wanita Afro-Amerika, putri imigran dari Jamaika dan India menjadi cawapres Partai Demokrat. Ini adalah momen di mana Amerika akan terus mendobrak penghalang dan memperluas kesempatan.”

Baca juga: Resmi, Joe Biden Jadi Jagoan Partai Demokrat Lawan Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Politico
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com