Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Pesan Vaksin Corona dari Rusia

Kompas.com - 14/08/2020, 16:22 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

HANOI, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Vietnam telah mendaftar untuk membeli vaksin virus corona dari Rusia, Sputnik V.

Keputusan tersebut dilaporkan oleh stasiun televisi milik negara pada Jumat (14/8/2020).

“Sementara ini, Vietnam masih akan terus akan melanjutkan pengembangan vaksin Covid-19 sendiri,” lapor Vietnam Television (VTV).

Dilansir dari Asia One, Jumat, Vietnam kini mencatatkan jumlah kasus virus corona sebanyak 911 kasus dengan 21 kematian.

Baca juga: Uji Klinis Tahap 3, Inggris Rela Beli 60 Juta Dosis Calon Vaksin Corona

Di tempat lain, Filipina siap bekerja dengan Rusia untuk menemukan obat menyembuhkan virus corona sebagaimana dilaporkan Russian Today Kamis (13/8/2020).

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyetujui penawaran vaksin virus corona dari Rusia.

Duterte bahkan secara sukarela siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin tersebut jika vaksin itu datang ke Filipina.

“Ketika vaksinnya tiba, saya akan menyuntikkannya di depan publik. Biarkan saya menjadi yang pertama, tidak apa-apa,” ujar Duterte dilansir dari The Straits Times.

Baca juga: Duterte Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Rusia pada Mei 2021

Pasa Selasa (11/8/2020), Presiden Rusia Vladimir Putin mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa Rusia telah menciptakan vaksin virus corona pertama.

Vaksin tersebut diberi nama Sputnik V, diambil dari nama satelit Uni Soviet.

Dia menerangkan, vaksin Covid-19 tersebut menawarkan "kekebalan berkelanjutan" terhadap virus corona.

"Salah satu putriku sudah disuntik vaksin ini. Saya pikir ini membuatnya ikut serta dalam percobaan," ujar Putin sebagaimana dilansir dari AFP.

Baca juga: Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping

 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa mereka butuh meneliti data keselamatan vaksin Covid-19 yang diklaim diciptakan oleh Rusia.

Juru bicara WHO Tarik Jasarevic kepada awak media di Jenewa menerangkan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan otoritas kesehatan Rusia.

"Diskusi tengah terjadi berkaitan dengan kemungkinan prakualifikasi vaksin dari WHO," jelas Jasarevic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com