Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipuji Trump Tak Caplok Tepi Barat, Ini Bantahan Israel

Kompas.com - 14/08/2020, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Haaretz

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji penangguhan pencaplokan Tepi Barat oleh Israel.

Menurutnya, itu adalah sebuah “konsesi besar” agar mencapai kesepakatan perjanjian damai antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Hal itu diucapkan Trump pada Kamis (13/8/2020) malam sebagaimana diwartakan Haaretz.

Sebelumnya, Israel dan UEA telah menorehkan sejarah dengan melakukan kesepakatan damai yang akan mengarah pada normalisasi hubungan diplomatik antara kedua negara.

Baca juga: Israel-UEA Jalin Kembali Hubungan Diplomatik, Ini Respons Beberapa Negara

"Israel setuju untuk tidak mencaplok bagian Tepi Barat. Ini adalah konsesi yang sangat cerdas oleh Israel. Itu tidak akan dibahas (lebih lanjut) untuk sekarang," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Namun, pernyataan Trump tersebut berlawanan dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dia menyatakan bahwa tidak ada perubahan rencana tentang aneksasi Tepi Barat sebelumnya bahwa aneksasi dan Netanyahu menegaskan bahwa dia tetap "berkomitmen untuk itu".

Seorang politikus Israel yang minta identitasnya dirahasiakan menyatakan pencaplokan Tepi Barat masih ada di dalam rencana mereka dan mereka berkomitmen untuk itu.

Baca juga: Perjanjian Israel-UEA Digadang sebagai Langkah Besar Menuju Perdamaian

“Pemerintahan Trump meminta untuk sementara menangguhkan pengumuman (aneksasi) untuk pertama-tama menerapkan perdamaian bersejarah dengan UEA," kata dia.

Ditanya tentang pernyataan Netanyahu tersebut, Trump menjawab bahwa dia enggan membicarakannya lebih lanjut.

"Saat ini sudah tidak mungkin, saya tidak dapat membicarakannya saat nanti. Itu pernyataan besar, tapi sekarang sudah tidak mungkin (dijawab),” kata Trump.

Duta Besar AS untuk Israel David Friedman mengatakan bahwa rencana aneksasi terhadap Tepi Barat untuk saat ini memang tidak ada. Namun dia kembali menegaskan bahwa rencana tersebut tidaklah permanen.

Baca juga: Soal Caplok Tepi Barat, PM Israel: Ditunda, Bukan Dibatalkan

“Anda tidak dapat mencapai perdamaian dan aneksasi pada saat yang sama," kata Friedman.

Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis pagi, Netanyahu mengatakan bahwa kedua negara menyepakati "perdamaian formal yang penuh".

"Hari ini menandai era baru dalam hubungan Israel dengan dunia Arab" kata Netanyahu dalam pidatonya.

"Selama bertahun-tahun, Israel telah digambarkan sebagai musuh. Sekarang akan lebih banyak negara akan bergabung dengan kami dalam lingkaran perdamaian ini," sambung Netanyahu.

"Memperluas kedaulatan hanya akan dilakukan bersama AS. AS meminta agar Israel menunda aneksasi untuk sementara," sambung Netanyahu.

Baca juga: UEA Ambil Langkah Berani Menormalisasi Hubungan dengan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com