Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Ini Diikat Selama 2 Tahun, Sementara Ayah, Ibu Tiri, dan 17 Saudaranya Hidup Nyaman

Kompas.com - 12/08/2020, 23:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

ABUJA, KOMPAS.com - Seorang bocah penderita epilepsi diselamatkan setelah dua tahun diikat di pohon, sedangkan ayah, ibu tiri, dan 17 saudaranya hidup nyaman di rumah sebelahnya.

Video yang beredar memperlihatkan si anak, Jibril Aliyu, begitu kurus ketika ditemukan terikat di sebuah pohon di Nigeria.

Pihak yang menemukan dan menyelamatkan bocah 10 tahun itu menyebut insiden tersebut "barbar kelas tinggi dan sangat jahat".

Baca juga: Tak Bisa Bayar Biaya Rumah Sakit, Pria 80 Tahun Diikat di Ranjang

Kelompok pembela HAM membawa Jibril ke rumah sakit setelah dia dipaksa hidup bersama kambing dan ayam selama dua tahun terakhir, dilansir BBC Pidgin.

Dia diselamatkan dari properti keluarganya sendiri di kawasan Badariya, Birnin Kebbi, setelah mendapatkan informasi memilukan itu.

Dalam video yang menunjukkan momen Jibril diselamatkan pada Minggu (9/8/2020), dia terlihat berpakaian compang-camping dan mengais tanah untuk makan.

Dia putus asa mencari sesuatu di tanah untuk dimakan, di mana dia mengalami kesulitan dalam berjalan karena begitu lemah.

Manir Jega, aktivis pencegahan narkoba, dalam kicauannya di Twitter menyatakan, insiden itu merupakan "kasus pelecehan anak terbesar di Nigeria".

Dilaporkan The Sun, Rabu (12/8/2020), Jega mengatakan, bocah 10 tahun itu diikat oleh ibu tiri dan dipaksa hidup bersama hewan selama dua tahun.

Baca juga: Viral Video Maling Kotak Amal Masjid Ditangkap dan Diikat Warga

"Ibu kandungnya meninggal dua tahun lalu. Dia tidak mendapat tempat berteduh, pakaian, makanan, bahkan tidak boleh mendapat pelayanan kesehatan," keluh Jega.

Dia melanjutkan, perlakuan kejam yang dilakukan ibu tirinya membuat Jibril makan makanan binatang. Bahkan, dia mengisi perut dengan kotorannya sendiri.

"Akibat perlakuan keji dan mengerikan yang dia alami, dia kini kehilangan akal sehatnya dan berperilaku persis seperti hewan," ujar dia.

Yang mengejutkan, menurut Jega, adalah ayah kandung Jibril tidak berbuat apa pun. Bahkan dia membiarkan putranya diperlakukan semena-mena.

Jega menuturkan, kini dua ibu tiri dan ayah Jibril sudah berada dalam penahanan polisi, dengan Jibril mendapat perawatan di Rumah Sakit Birnin Kebbi.

Baca juga: Fakta Bayi 4 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Diduga Gunakan Pulpen hingga Saat Suami Pergi Kerja

Dia mengatakan, apa yang terjadi pada Jibril Aliyu merupakan kebiadaban tingkat tinggi yang kekejamannya di luar nalar.

"Karena itu, saya menyerukan kepada Pemerintah Negara Bagian Kebbi supaya menjatuhkan hukuman yang pantas kepada pelaku atas kejahatannya," tegasnya.

Satu dari 17 saudara Jibril mengungkapkan, adiknya itu terkena epilepsi, dan diikat di bawah pohon untuk mencegahnya berkeliaran.

The Sun Nigeria bahkan mengutip keterangan saudara Jibril yang lain, di mana anak itu bahkan dibiarkan terikat di luar saat siang selama berjam-jam.

Dikatakan bahwa rumah dan mobil yang menjadi milik keluarga Jibril dijual untuk membantu pendanaan perawatan epilepsi bocah 10 tahun itu.

Baca juga: Bocah 9 Tahun Tewas Dikunci Dalam Koper, Ibu Tiri Ini Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com