Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Nirawak Turki Serang Perbatasan, 2 Perwira Irak Tewas

Kompas.com - 12/08/2020, 15:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Arabiya

SIDAKAN, KOMPAS.com – Dua perwira tinggi Irak tewas Selasa dalam sebuah serangan di perbatasan Irak-Turki di wilayah otonom Kurdi pada Selasa (11/8/2020).

Militer Iran menyatakan serangan tersebut adalah serangan terang-terangan pesawat nirawak dari Turki sebagaimana dilansir dari Al Arabiya, Selasa.

Dua perwira tinggi yang tewas tersebut adalah komandan batalion penjaga perbatasan. Selain itu, sopir kedua perwira itu juga tewas akibat serangan tersebut.

Turki kerap kali menyerang wilayah tersebut karena bertikai dengan milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Baca juga: Cegah Tentara Turki Masuk Lebih Jauh, Pasukan Irak Siaga di Perbatasan

Serangan itu menewaskan dua komandan batalion penjaga perbatasan dan pengemudi kendaraan mereka, kata militer Irak dalam sebuah pernyataan.

Ini adalah pertama kalinya tentara reguler Irak tewas sejak Turki melancarkan operasi baik darat maupun udara di wilayah pegunungan Irak Utara.

Irak telah memanggil utusan Turki di Baghdad dua kali sebagai protes atas operasi Ankara di wilayahnya.

Wali Kota Sidakan, Ihsan Chalabi, mengatakan kepada AFP bahwa serangan pesawat nirawak di wilayah Pradost menargetkan komandan penjaga perbatasan Irak saat mereka bertemu dengan milisi PKK.

Baca juga: Zona Hijau Diserang, Rudal Hampir Hantam Kedubes AS di Irak

Para saksi melaporkan sebelum serangan pesawat nirawak itu, terjadi bentrokan milisi PKK dengan pasukan Irak.

Oleh karena itu, perwira tinggi Irak bertemu dengan milisi PKK untuk meredakan ketegangan.

Namun ketika pertemuan itu dilangsungkan, terjadilah serangan dari pesawat nirawak Turki.

Kepresidenan Irak mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran berbahaya atas kedaulatan Irak.

Baca juga: Irak akan Tukar Minyak dengan Makanan dari Lebanon

Irak juga meminta Turki untuk menghentikan semua operasi militernya di wilayah tersebut.

Setidaknya lima warga sipil telah tewas sejak dimulainya kampanye militer Turki di wilayah itu sejak Juni.

Sejauh ini, Ankara telah mengumumkan kematian dua tentaranya sedangkan PKK telah melaporkan kematian 10 milisi dan pendukungnya.

PKK, yang masuk daftar hitam sebagai kelompok teroris oleh Ankara dan sekutunya, telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984.

Baca juga: 560 Orang Tewas Selama Demo Anti-pemerintah di Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com