Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Misteri Besar" Melonjaknya Kasus Virus Corona di Vietnam

Kompas.com - 10/08/2020, 17:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

HANOI, KOMPAS.com - Hingga pertengahan Juli, Vietnam bersinar sebagai negara yang menonjol terkait caranya mengendalikan kasus Covid-19. Tidak ada kematian yang dilaporkan dan selama berbulan-bulan tak ada kasus penularan secara lokal.

Para penggemar sepak bola sudah kembali memadati stadion, sekolah dibuka kembali, dan orang-orang sudah kembali ke kafe favorit mereka.

"Kami sudah kembali ke kehidupan normal," kata Mai Xuan Tu, 27 tahun, asal Da Nang, kota di Vietnam Tengah yang terkenal sebagai kota pariwisata.

Baca juga: Pertama Kalinya Vietnam Laporkan Kematian akibat Covid-19

Seperti banyak orang yang tinggal di kota pesisir yang sangat populer dengan wisatawan domestik, ia bekerja di industri pariwisata dan mendirikan perusahaan tur. Perlahan-lahan Mai Xuan Tu menerima kembali pemesanan perjalanan.

Tetapi pada akhir Juli, Da Nang menjadi episentrum wabah virus corona, yang sumbernya membingungkan para ilmuwan.

Jumlah kasus tiba-tiba melonjak setelah 99 hari berturut-turut tak terjadi transmisi lokal.

Pekan lalu kota itu mencatat kematian Covid-19 pertama di Vietnam, jumlah korban meninggal sejak saat itu meningkat menjadi 10 kasus.

Apa yang salah?

Beberapa minggu sebelumnya, Vietnam dipuji secara global sebagai negara yang sukses mengendalikan wabah.

Negara komunis itu bertindak cepat dan tegas saat negara-negara lain kewalahan.

Vietnam menutup perbatasannya untuk hampir semua pelancong kecuali warga lokal yang kembali pada awal Maret.

Baca juga: Simak, Begini Respons Vietnam Usai Temukan Lonjakan Kasus Corona

Negara itu mengkarantina dan mengetes siapa pun yang memasuki Vietnam di fasilitas pemerintah, melakukan pelacakan kontak, dan melakukan pengetesan luas secara nasional.

Jadi apa yang salah?

"Saya tidak yakin ada yang salah," kata Prof Michael Toole, seorang ahli epidemiologi dan peneliti utama di Burnet Institute di Melbourne.

Sebagian besar negara yang mengira mereka telah mengendalikan pandemi telah mengalami lonjakan kasus, katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com