Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Serius Produksi Senjata Sendiri, Mulai Larang Impor Beberapa Perlengkapan Militer

Kompas.com - 09/08/2020, 19:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan India, pada Minggu (9/8/2020), mengumumkan akan melarang impor 101 jenis perlengkapan militer.

Langkah tersebut dinilai Kementerian Pertahanan India akan memungkinkan negara tersebut menjadi lebih mandiri dalam membuat senjata sebagaimana dilansir dari Deutsche Welle, Minggu.

Sejak pandemi virus corona merebak, Perdana Menteri India Narendra Modi mendorong agar produksi dalam negeri ditingkatkan.

Langkah tersebut adalah upaya terbaru New Delhi dalam merealisasikan dorongan Modi untuk menjadikan India "Atmanirbhar Bharat" atau negara yang mandiri.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan pemerintah India berencana menerapkan embargo terhadap produk militer tertentu secara bertahap antara tahun ini dan 2024.

Baca juga: Tensi Meningkat dengan China, India Tinjau Institut Konfusius

Dia menambahkan bahwa daftar tersebut akan diperluas atau diperbarui secara berkala.

Singh berharap sektor industri pertahanan India agar bersiap atas persyaratan yang diajukan oleh militer India dalam rangka pemenuhan peralatan militernya.

“Ini adalah langkah besar menuju kemandirian dalam pertahanan," tulis Singh dalam akun Twitter miliknya.

Dia mengatakan keputusan tersebut akan menawarkan kesempatan besar bagi industri pertahanan India dalam mengembangkan desain dan memproduksi perlengkapan militer sendiri.

Daftar barang yang diembargo tersebut seperti amunisi, perlengkapan sonar, radar, senjata artileri, dan senapan serbu.

Baca juga: Konflik China-India, 2 Negara Berlomba Bangun Infrastruktur di Perbatasan Himalaya yang Jadi Sengketa

Bahkan kendaraan besar seperti kapal korvet, pesawat angkut, dan helikopter juga dilarang untuk diimpor.

Buatan India

Pada Mei, ketika Modi meluncurkan kampanye "Atmanirbhar Bharat", New Delhi menyatakan akan berhenti mengimpor senjata yang dapat dibuat di dalam negeri.

 

Sehingga, perekonomian negara tersebut diharapkan menjadi lebih mandiri di tengah pandemi virus corona.

Pada 2019, India adalah pembeli peralatan militer terbesar ketiga setelah Amerika Serikat (AS) dan China menurut sebuah studi oleh Stockholm International Peace Research Institute.

Selama Perang Dingin, India bergantung terhadap Uni Soviet untuk menyuplai perlengkapan militernya.

Baca juga: India Kerahkan 12 Tank T-90 dan 4.000 Personel di Perbatasan India-China

Setelah Perang Dingin usai, India kemudian beralih ke AS dan mendiversifikasi pembeliannya.

Pada bulan Februari, Modi dan Presiden AS Donald Trump menandatangani kesepakatan bagi India untuk membeli lebih dari 3 miliar dollar AS (Rp 44 triliun) peralatan militer canggih.

Sejak wabah virus corona merebak, Modi secara vokal mempromosikan produksi dalam negeri seperti alat pelindung diri (APD) dan melindungi perusahaan kecil India.

Bersamaan dengan kampanye "Atmanirbhar Bharat", Modi juga meluncurkan program "Buatan India".

Baca juga: Dipukuli dan Panen Dihancurkan, Pasangan dari Kasta Rendah India Berniat Bunuh Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com