Total 128 kursi parlemen juga dibagi rata antara Kristen dan Islam (termasuk Druze).
Baca juga: Pimpinan Hezbollah Bantah Keras Klaim Keterlibatannya dalam Ledakan Dahsyat di Lebanon
Keragaman agama inilah yang dituding jadi sasaran empuk campur tangan kekuatan eksternal, seperti yang terlihat dengan dukungan Iran terhadap gerakan Syiah Hezbollah, yang dipandang sebagai kelompok militer dan politik terkuat di Lebanon.
Sejak akhir perang saudara, para pemimpin politik dari setiap sektarian mempertahankan kekuasaan dan pengaruh mereka melalui sistem jaringan patronase, yaitu melindungi kepentingan komunitas agama yang mereka wakili dengan menawarkan imbalan uang.
Upaya itu mereka lakukan secara legal maupun ilegal.
Lebanon berada di peringkat 137 dari 180 pada Indeks Persepsi Korupsi Transparency International 2019. Semakin bawah peringkat artinya semakin buruk.
Badan pengawas mengatakan, korupsi "meresap ke semua lapisan masyarakat" di Lebanon, dengan partai politik, parlemen, dan polisi dianggap sebagai "lembaga paling korup di negara itu".
Dikatakan pula, sistem pembagian kekuasaan sektarian itulah yang mendorong jaringan patronase dan menghambat sistem pemerintahan Lebanon.
Baca juga: Rakyat Jengah, Sebuah Petisi Mendesak agar Lebanon Diperintah Perancis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.