Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Afrika Sudah Capai 1 Juta, tapi Diyakini Masih Bisa Lebih

Kompas.com - 08/08/2020, 18:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

LAGOS, KOMPAS.com - Lebih dari 1 juta orang di Afrika telah terinfeksi virus corona, tetapi masih ada negara bagian seperti Nigeria yang baru melakukan pengujian Covid-19 kurang dari 1 persen. Jadi, para ahli kesehatan mengatakan angka 1 juta tidak memberikan "gambaran lengkap" tentang wabah di benua itu.

Hingga Jumat dini hari (7/8/2020), Afrika telah mencatat total 1.008.154 kasus virus corona, dan lebih dari setengahnya berada di Afrika Selatan.

Dr Matshidiso Moeti, dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan jumlah 1 juta kasus baru bagian kecil dari jumlah kasus global yang bisa dicatat di Afrika, yang memiliki pengujian Covid-19 sangat rendah dibandingkan standar negara lainnya.

Baca juga: Ini Beberapa Alasan Kasus Covid-19 di India Lampaui 2 Juta

Badan kesehatan mengatakan, meski fasilitas pengujian telah meningkat di beberapa negara dibandingkan saat wabah dimulai pada Februari, Afrika masih tertinggal di belakang standar global.

Di Tanzania, pemerintah mengklaim telah mengalahkan virus corona dan belum merilis data resmi sejak Mei, dan di Nigeria, WHO khawatir pengujian tidak tersedia di tingkat akar rumput.

"Tantangannya adalah bagaimana mendesentralisasikan tes-tes ini yang tersedia di negara bagian dan di negara-negara, seperti Nigeria di mana kami perlu menjangkau orang-orang di pemerintah lokal," kata manajer program tanggap darurat WHO untuk Afrika, Dr. Michel Yao mengatakan kepada CNN.

Baca juga: Ini Beberapa Alasan Kasus Covid-19 di India Lampaui 2 Juta

Di Nigeria, negara bagian Afrika dengan populasi terbesar, pengujian Covid-19 dilakukan kurang dari 1 persen terhadap 200 juta penduduknya pada Jumat.

Beberapa masyarakat mengungkapkan untuk mendapatkan pengujian virus corona tidak mudah di sana, meski pengujiannya tidak dipungut biaya karena menggunakan laboratorium milik negara.

Persoalannya adalah hanya ada sedikit dari fasilitas yang tersedia dan mayoritas hanya tersedia di kota-kota besar.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Filipina Tertinggi di Asia Tenggara, Salip Indonesia

Terkadang, pejabat kesehatan juga harus mentransfer dahulu sampel tes ke negara bagian lain untuk memastikan hasil pengujiannya, karena keterbatasan alat.

Ibu kota Logos adalah epicentrum virus corona di Nigeria, dengan 15.580 kasus. Baru-baru ini, pusat kesehatan yang khusus dibuat untuk merawat pasien Covid-19 telah penuh dan berhenti menerima pasien.

Pada hari Senin, gubernur negara bagian, Babajide Sanwo-Olu, mengumumkan bahwa pusat ibadah setempat dapat digunakan untuk menampung setengah dari kapasitas pusat kesehatan tersebut, selama layanan medis membutuhkan dan restoran kembali beroperasi.

Baca juga: Filipina Tak Mau Akui Kasus Virus Coronanya Lebih Banyak dari Indonesia

Dalih beroperasinya kembali restoran setempat diketahui adalah penurunan kasus yang stabil.

Lagos sejauh ini telah menguji 66.431 sampel kasus virus corona, yang masih sebagian kecil dari 20 juta penduduknya.

Selain fasilitas pengujian yang kurang kuantitas dan kualitasnya di daerah setempat, dilaporkan pengujian Covid-19 di Lagos juga tidak cepat tanggap.

Seorang warga mengatakan kepada CNN bahwa dia menunggu selama dua minggu untuk mendapatkan tes Covid-19 di laboratorium pemerintah, setelah dia menunjukkan gejala sakit pada Juni.

"Saya pergi ke sana (laboratorium pengetesan pemerintah) berkali-kali, dan tidak bisa. Sampai putri saya membuat banyak janji pengujian, dan saya bertemu dengan seorang teman dokter yang ada di rumah sakit hari itu, sehingga saya bisa melakukan tes," kata Segun Bello-Osagie.

Baca juga: Karena Covid-19, 30 Juta Orang Amerika Jadi Pengangguran dan Bergantung Dana Tunjangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com