Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Lebanon, Ini Daftar Hoaks dan Konspirasi yang Beredar di Media Sosial

Kompas.com - 06/08/2020, 17:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIRUT, KOMPAS.com - Laporan-laporan tentang ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon, menyebar dengan cepat di media sosial beberapa saat saat usai kejadian.

Di saat banyak video yang tampak asli difilmkan oleh warga tersebar, klaim dan narasi palsu "hoaks" tentang penyebab ledakan juga menyebar dengan cepat di platform media sosial, seperti Twitter dan WhatsApp.

Jadi, kesalahan informasi apa yang menyebar secara viral di media sosial?

Baca juga: Komite Investigasi Lebanon Diberi Waktu 4 Hari Temukan Pelaku Ledakan Beirut

Dari kembang api hingga bom nuklir

Klaim-klaim tentang penyebab ledakan menyebar dan viral di Twitter. Spekulasi yang muncul adalah ledakan tersebut akibat dari terbakarnya sebuah pabrik kembang api.

Asumsi itu muncul karena, berdasarkan video yang beredar di sosial media, adanya sebuah ledakan yang lebih kecil yang diikuti kebakaran sebelum terjadi ledakan besar.

Klaim tentang kembang api tampaknya masuk akal pada saat itu, tetapi twit-twit viral lainnya menyatakan alasan lain, yaitu ledakan itu akibat dari bom nuklir karena tercipta awan besar seperti jamur putih yang membumbung tinggi di dalam rekaman.

Twit yang kini telah dihapus itu menyebut bencana itu sebagai akibat dari ledakan "atomik". Twit yang menghasilkan ribuan shares dan likes itu dibagikan oleh pemilik akun yang telah terverifikasi oleh Twitter dan memiliki lebih dari 100.000 pengikut.

Baca juga: Bank Dunia Siap Membuat Skema Pendanaan untuk Membantu Lebanon

Sebuah twit yang salah mengklaim bahwa ledakan di Beirut akibat bom atom.BBC INDONESIA Sebuah twit yang salah mengklaim bahwa ledakan di Beirut akibat bom atom.
Para ahli senjata dan bom dengan cepat merespons klaim tersebut dengan mengatakan bahwa jika ledakan itu disebabkan oleh bom nuklir, maka akan disertai dengan kilatan cahaya putih yang menyilaukan dan gelombang panas yang membakar banyak orang.

Juga, awan jamur tidak selalu muncul akibat dari bom nuklir. Menurut para ahli, awan tersebut muncul akibat dari hasil kompresi udara lembab, yang mengembunkan air dan menciptakan awan.

"Serangan bom atau rudal"

Klaim yang tidak berdasar terus menyebar dan viral. Salah satunya adalah menuduh Amerika Serikat, Israel, atau Hezbollah sebagai aktor yang meledakan "bom nuklir". Klaim ini dibagikan oleh situs berita partisan dan figur publik.

Teori konspirasi yang dipromosikan oleh kelompok sayap kanan ini juga telah dibagikan di platform seperti Facebook, 4chan, Reddit, dan aplikasi seperti Telegram, menurut penelitian dari Institute for Strategic Dialogue.

Pesan-pesan tersebut memiliki fokus utama pada klaim palsu bahwa ledakan ini akibat dari serangan Israel, baik bom atau serangan rudal pada gudang senjata milik Hezbollah.

Baca juga: Virus Corona Jadi Penyebab Korban Tewas akibat Ledakan di Lebanon Tidak Tinggi

Klaim palsu menyebar secara online menyebut serangan roket sebagai penyebab ledakan di Beirut.BBC INDONESIA Klaim palsu menyebar secara online menyebut serangan roket sebagai penyebab ledakan di Beirut.
Chloe Colliver dari Institute for Strategic Dialogue mengatakan kepada BBC News, "Kami telah mengetahui sumber disinformasi itu, termasuk jaringan online ekstremis sayap kanan, yang menyebarkan klaim tidak berdasar tentang sifat dan motivasi di balik ledakan itu.

"Ini termasuk teori yang mencoba mengaitkan ledakan itu dengan Israel atau negara bangsa lain."

Pihak berwenang di Lebanon dan Israel telah menepis tuduhan bahwa Israel memiliki hubungan dengan insiden tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com