Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Reputasi, Otoritas Kesehatan Australia Sembunyikan Daftar Panti Jompo Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 04/08/2020, 20:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

VICTORIA, KOMPAS.com - Otoritas kesehatan Australia menolak untuk merilis daftar lengkap dari fasilitas perawatan lanjut usia yang terinfeksi Covid-19, karena takut merusak reputasi rumah, dan sebuah penyelidikan sedang dilakukan oleh parlemen.

Hampir 100 fasilitas panti jompo dan 25 layanan rumah perawatan telah memiliki kasus positif virus korona di Victoria, menurut angka pemerintah yang dirilis pada Selasa (4/8/2020).

Melansir News pada Selasa (4/8/2020), setidaknya 657 pasien dan 594 anggota staf telah dinyatakan positif di panti jompo serta 17 pasien dan 24 anggota staf di rumah perawatan.

Sekretaris Departemen Kesehatan, Brendan Murphy mengatakan pada penyelidikan parlemen atas tanggapan Covid-19 di Canberra pada Selasa (4/8/2020), bahwa beberapa fasilitas tidak ingin diketahui secara publik bahwa mereka mengalami wabah virus corona.

Baca juga: Media Asing Sorot Buruknya Penanganan Covid-19 di Indonesia: Dari Kalung Anti Corona sampai Ucapan Influencer

"Mereka jelas khawatir tentang masalah reputasi," kata Murphy.

"Beberapa dari mereka hanya memiliki satu anggota staf (hasil tes positif), dan fasilitas itu lockdown, dan itu telah dikontrol," tambahnya.

Ketika ditanya apakah daftar layanan yang terkena dampak akan dipublikasikan, Menteri Perawatan Berusia, Richard Colbeck mengatakan, pemerintah telah menekankan pada pihak penyedia fasilitas bahwa keluarga yang memiliki orang yang dicintai dalam kasus virus corona, mereka harus diberi tahu.

"Saya enggan memiliki daftar penyedia fasilitas, yang cukup disayangkan memiliki wabah Covid-19," kata Colbeck.

Baca juga: Virus Corona, Trump Bersikeras Kasus di AS Masih Rendah di Dunia

Colbek mengatakan akan memastikan bahwa pihak penyedia fasilitas, baik panti jompo atau rumah perawatan, memberitahu kondisi wabah virus corona yang terjadi di sana. Selama keluarga tahu dan tidak mempermasalahkan, menurutnya tidak perlu daftar tersebut dipublikasikan.

"Selama keluarga tahu apa yang sedang terjadi dan kami memastikan bahwa itulah masalahnya (yang diselidiki)," ujar Colbek.

Ia prihatin dengan tekanan yang dapat dialami oleh pihak penyedia fasilistas skala kecil, untuk menangani desakan media.

Namun, Senator Hijau Australia, Rachel Siewert mengatakan "publik memiliki hak untuk tahu".

Baca juga: Pria di Kenya Ini Tetap Nyentrik Saat Pandemi Virus Corona

Lebih dari 250 orang tua di Australia telah dievakuasi dari fasilitas di seluruh negara bagian.

Penyelidikan parlemen memberitahu bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan virus corona masuk ke fasilitas panti jompo adalah dengan menghentikan potensi penyebaran virus corona

Namun, dalam perkembangannya diketahui otoritas kesehatan Australia tidak melaporkan selama beberapa hari tentang virus corona yang terjadi di fasilitas rumah perawatan di St Basil, Fawkner. Meski, terdapat protokol untuk mengiinformasikan wabah virus corona yang terjadi dalam waktu setengah jam.

Colbeck mengatakan hal-hal "tidak berjalan sebaik yang kita inginkan" di fasilitas itu. Kekurangan staf adalah masalah utama bagi pihak panti jumpo atau rumah perawatan yang dioperasikan oleh Keuskupan Agung Ortodoks Yunani, yang memiliki penduduk yang bahasa pertamanya bukan bahasa Inggris.

Baca juga: Takut Virus Corona, Rakyat Korea Selatan Sterilkan Uang di Microwave dan Mesin Cuci

Lebih dari 2000 staf layanan kesehatan dan perawatan lanjut usia kini berada di ruang isolasi atau karantina di Victoria.

Investigasi terhadap wabah di Newmarch House dan Dorothy Henderson Lodge di New South Wales telah menyoroti bahwa komunikasi dengan keluarga dan manajemen fasilitas yang kuat adalah masalah penting.

Komisaris kualitas dan keselamatan perawatan orang tua, Janet Anderson mengatakan ada 10 fasilitas di Victoria dengan wabah virus corona, yang menjadi tamparan karena telah terjadi ketidakpatuhan pemberian informasi virus corona sejak Mei.

Anderson mengatakan bahwa kurangnya kejelasan antara pusat-pusat perusahaan dan manajemen di tempat mengenai tanggung jawab tentang isu virus corona dapat membuat penduduk berisiko terinfeksi.

Baca juga: Gara-gara Berkemah, Ratusan Peserta Terinfeksi Virus Corona

"Kami memiliki bukti yang tersedia bagi kami bahwa respons terhadap wabah itu lebih lambat daripada yang diinginkan, kurang tegas, dan membuat penghuni layanan itu menghadapi risiko bahaya yang lebih besar," kata Anderson.

Sementara, Murphy mengatakan tidak ada bukti bahwa fasilitas perawatan lansia yang dikelola pemerintah lebih baik mencegah wabah Covid-19 dibandingkan dengan sektor swasta dan lembaga amal.

"Alasan utama untuk (kasus yang lebih rendah) adalah bahwa fasilitas pemerintah sebagian besar di luar Melbourne di mana risiko penularannya rendah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com